Berita Nasional
Integrasikan Aspek ESG Dalam Operasionalnya, MMP Dukung Industrialisasi Hilir
PT Mitra Murni Perkasa (MMP) hadir sebagai pemain penting dalam ekosistem hilirisasi nikel nasional.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
"Dalam kondisi seperti ini, fleksibilitas operasional smelter terutama kemampuan untuk mengalihkan produksi antara feronikel dan nickel matte menjadi kunci kemampuan adaptasi terhadap fluktuasi pasar yang terus berubah," imbuhnya.
Meskipun margin saat ini tertekan oleh kelebihan pasokan, proses penyesuaian pasar atau Indonesia menjadi keunggulan kompetitif terutama di tengah permintaan baja tahan karat yang rasionalisasi diperkirakan akan berlangsung secara bertahap.
Biaya produksi yang rendah di relatif stabil dan pasar kendaraan listrik yang mulai menemukan keseimbangannya.
Industri nikel pun mengarah pada fase konsolidasi di mana keberlanjutan akan sangat ditentukan oleh skala, efisiensi operasional, dan kemampuan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar.
"Kami di MMP berkomitmen mendukung industrialisasi hilir yang selaras dengan standar keberlanjutan internasional, termasuk IFC Performance Standards, sebagai upaya memperkuat daya saing nasional dan membangun kepercayaan dari investor global," ungkapnya.
Sebelumnya dalam pembukaan ICMMS 2025 Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu, menyampaikan visi strategis Indonesia untuk memperkuat perannya dalam transisi energi melalui pengelolaan sumber daya mineral kritis secara berkelanjutan dan inovatif.
“Indonesia tidak hanya menjadi peserta, tapi juga key player dalam perjalanan transisi energi global, berkat kekayaan sumber daya mineral seperti nikel, bauksit, emas, timah, dan tembaga,” kata Wamen Investasi, Todotua Pasaribu, Kamis 25 September 2025.
Menurutnya keputusan berinvestasi dan berinovasi dari para investor, lahir dari kolaborasi, dan akan membuka potensi besar kekayaan mineral kritis Indonesia, yang secara fundamental akan mentransformasi dan memperkuat rantai pasok global.
Sekaligus memastikan keberlanjutan, meningkatkan, ketahanan ekonomi dan menciptakan peluang baru bagi generasi mendatang.
Realisasi investasi di sektor hilirisasi pada semester I tahun 2025 mencapai Rp 280,8 triliun, meningkat 54,8 persen dari tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini didorong oleh sektor utama yaitu mineral Rp 193,8 triliun, khususnya untuk komoditas nikel, tembaga, dan bauksit.
Hilirisasi menjadi kunci utama untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi Indonesia, melalui strategi hilirisasi yang mendukung transisi energi nasional.
Strategi hilirisasi dilakukan melalui dua fase, yaitu optimalisasi komoditas non-terbarukan dan pengembangan rantai pasok industri energi terbarukan seperti kendaraan listrik, baterai, dan panel surya.
“Bersama-sama, kita dapat membangun masa depan dengan kemakmuran bersama. Saya yakin bahwa diskusi kita hari ini tidak hanya memperdalam hubungan komersial, tetapi juga menginspirasi kemitraan baru yang akan berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi bersama ke depan,” demikian kata Wamen Investasi Todotua Pasaribu.(*)
Kumpulan Artikel Nasional
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.