Akhir Tragis Pegawai Minimarket, Berawal dari Ingin Dicarikan Dukun, Berakhir Tewas di Dalam Kardus

TRIBUN-BALI.COM, BEKASI – Langit sore di sekitar Jembatan Merah Bendungan Jatiluhur, Purwakarta, mendadak ramai.

Sirine mobil polisi meraung, warga berkerumun di tepian sungai, dan bisik-bisik pelan terdengar di antara mereka.

Di aliran Sungai Citarum yang tenang, sebuah kardus besar mengapung.

Baca juga: KASUS Pembunuhan di Bangli, Mangku Luwes Jalani Sidang Perdana, Polres Turunkan 78 Personel Amankan!

Tak ada yang menduga, di dalamnya terbaring jasad Dina Oktaviani (21) — karyawati minimarket yang dikenal ceria, rajin, dan penuh semangat hidup.

Bagi rekan-rekan kerjanya, Dina bukan hanya pegawai, tapi juga teman dekat yang selalu tersenyum setiap pagi saat mengenakan seragam merah Alfamart.

Namun pada minggu pertama Oktober itu, senyum itu lenyap untuk selamanya.

Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan Made Vani, Benarkah Ada Orang Ketiga? Tersangka Akan Melapor sebagai Korban

Sosok Dina yang Ceria

Dina bekerja di salah satu gerai Alfamart Rest Area KM 72A.

Ia dikenal sebagai karyawan muda yang ulet dan selalu tepat waktu.

“Anaknya supel, suka membantu. Nggak pernah bikin masalah,” ujar salah satu rekannya, menahan air mata saat mengetahui kabar tragis itu.

Beberapa hari sebelum peristiwa, Dina sempat bercerita kepada rekan kerjanya Heriyanto (27) — orang yang selama ini ia percaya.

Dina mengaku sedang patah hati dan ingin meminta bantuan orang pintar untuk melupakan mantannya.

Ia menganggap Heriyanto sebagai teman curhat. Ia tak pernah menyangka, curhat itulah awal dari tragedi yang merenggut nyawanya.

Petang yang Menjadi Akhir

Senin (6/10/2025), selepas kerja, Dina menerima ajakan Heriyanto untuk pergi ke rumah pelaku di Kecamatan Cibatu, Purwakarta.

Dina datang sendiri dengan motornya.

Mereka sempat berbincang cukup lama.

Bagi Dina, itu mungkin sekadar pertemuan dengan seorang teman.

Namun bagi Heriyanto, malam itu menjadi titik gelap.

Saat melihat perhiasan dan barang berharga yang dikenakan Dina, nafsu dan niat jahat mengambil alih.

Ia mencekik Dina hingga tak bernyawa.

Dalam keadaan sekarat, Dina tak berdaya. Pelaku kemudian menyeret tubuhnya, memasukkannya ke dalam kardus, dan membuangnya ke aliran Sungai Citarum.

Mayat dalam Kardus

Tiga hari kemudian, Rabu (8/10/2025), warga Desa Curug, Kecamatan Klari, Karawang, mencium bau tak sedap dari pinggiran sungai.

Saat kardus itu ditarik ke tepian, pemandangan mengerikan terbuka: jasad Dina ditemukan membeku dalam posisi tertekuk. Polisi segera datang. Suasana mendadak hening.

“Waktu lihat kardus itu, saya langsung merinding. Saya kira sampah, ternyata manusia,” ucap salah satu warga yang ikut menyaksikan evakuasi.

Pelaku yang Tak Diduga

Hanya dalam hitungan jam setelah jasad Dina ditemukan, tim Resmob Polda Jabar dan Polres Karawang menangkap pelaku.

Heriyanto ditangkap saat sedang berada di minimarket tempat Dina juga bekerja.

Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Nazal M Fawwaz, menyebut pelaku mengaku membunuh korban karena terdesak kebutuhan ekonomi.

Tapi pengakuan itu tak mampu menghapus fakta: ia menghabisi nyawa orang yang percaya padanya.

Duka yang Tertinggal

Kabar kematian Dina menyebar cepat di kalangan rekan kerja dan keluarganya. Banyak yang tak percaya.

“Mereka berdua kelihatannya akrab. Siapa sangka malah dia pelakunya,” ucap seorang kasir di Rest Area KM 72A dengan mata sembab.

Melalui akun resmi @alfamart, pihak manajemen menyampaikan belasungkawa dan menyebut kasus ini menjadi pelajaran besar tentang pentingnya keamanan lingkungan kerja.

“Semangat dan pengabdian almarhumah menjadi teladan bagi rekan-rekan kerja yang ditinggalkan. Kami merasa kehilangan,” tulis Alfamart dalam pernyataan resmi. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Karyawati Dibunuh Rekan Kerjanya, Alfamart Pastikan Ciptakan Lingkungan Kerja yang Aman