Jawaban Ayo, Menulis, Soal Agama Hindu Kelas 9 Halaman 134 Kurikulum Merdeka

Tak hanya dunia yang terasa cepat, adanya persaingan dan rasa iri degki yang muncul dalam diri akibat banyaknya sosial media membuat orang mudah marah.

Marah bisa muncul dari  banyaknya hal yang dilihat dari sosial media, mulai dari penampilan yang kurang cantik, atau berat badan yang naik sehingga membuat banyak orang marah.

Anehnya adalah orang-orang marah dengan diri sendiri sehingga obatnya hanya satu yakni sadar dengan diri sendiri.

Orang yang suka marah biasanya mudah tersinggung. Ada memang orang dengan temperamen seperti ini.

Namun demikian, bagaimana pun temperamennya, jika itu bisa merugikan dirinya dan orang lain, tetap harus dikendalikan.

Amarah yang terkendali inilah yang dinamakan sebagai akrodha. Dengan pengendalian krodha, orang akan menjadi lebih sabar dan tenang.

Baca juga: Jawaban Asesmen Bab 2, Soal Agama Hindu Kelas 9 Halaman 113 114 Kurikulum Merdeka

Cara Mengatasi Amarah dalam Ajaran Hindu Bali

Pengendalian Diri:

Ajaran Hindu, termasuk yang dipraktikkan di Bali, menekankan pentingnya mengendalikan pikiran agar tidak dikuasai emosi negatif seperti amarah.

Meditasi dan Doa:

Memohon pertolongan Tuhan dan melakukan meditasi serta doa dapat membantu menenangkan pikiran dan mengendalikan amarah.

Merenungkan Konsekuensi:

Berhenti sejenak dan merenungkan akibat atau konsekuensi dari tindakan yang disebabkan oleh amarah dapat menjadi strategi efektif untuk mengendalikan diri.

Menanamkan Sifat Baik:

Upaya untuk menanamkan sifat-sifat yang lebih baik dan mulia dalam diri dapat mencegah munculnya amarah yang tidak terkendali, sesuai dengan ajaran dalam kitab suci seperti Bhagavad Gita.

Demikian jawaban soal Agama Hindu kelas 8 halaman 134 Kurikulum Merdeka, Ayo, Menulis sesuai dengan buku siswa Agama Hindu edisi tahun 2022.

Disclaimer

Kunci jawaban diatas bersifat alternatif jawaban sehingga para siswa bisa memberikan eksplorasi jawaban lain.

Kunci jawaban soal diatas bisa saja berbeda sesuai dengan pemahaman tenaga pengajar atau murid. (*)