Bali United
Tim Receveur Rasakan Atmosfer Berbeda Main di Super League Dibandingkan Eredivisie
Tim Receveur Rasakan Atmosfer Berbeda Main di Super League Dibandingkan Eredivisie
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Setelah empat pekan mengarungi kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia Super league 2025/2026, pemain Bali United asal Belanda, Tim Receveur menyampaikan kesannya.
Ia merasakan tekanan dan atmosfer yang berbeda dengan saat merumput di kasta tertinggi Belanda Eredivisie membela Almere City.
Tim hadir dalam momentum yang tepat, jika musim lalu kehadiran penonton cenderung sepi dengan rata-rata penonton hanya 5 ribu, namun kali ini, menilik 2 laga kandang, gairah suporter telah kembali.
Baca juga: Johnny Jansen Puji Kualitas Persija, Laga Berat Bali United di Pekan ke-5 Super League
Jumlah suporter yang hadir di stadion pun terus mengalami peningkatan, dari laga perdana sebanyak 10 ribu sekian penonton, di laga kandang kedua menjadi 11 ribu sekian penonton.
Ini membuktikan bahwa era baru yang dibangun Bali United sepeninggal Stefano Cugurra, mampu menjadi daya tarik penonton yang penasaran dengan aksi para pemain di lapangan dengan skema barunya.
Pemain berusia 34 tahun ini juga mengaku merasakan energi lebih melihat gairah suporter yang bernyanyi memberikan dukungan dengan ragam chant dan atraksi membuat pemain tampil lebih spartan.
Baca juga: Jansen Temukan Faktor Penyebab Bali United Kebobolan 9 Gol, Siap Evaluasi Jelang Laga vs Persija
Ramainya suporter menjadi pelecut sekaligus tantangan bagi Tim untuk mampu menunjukkan performa terbaiknya di tiap laga.
Ia menyoroti salah satu kendala di lapangan adalah saat waktu terhenti dalam waktu cukup lama karena pelanggaran maupun insiden lainnya.
“Atmosfer di liga ini memang berbeda. Tekanan lebih kepada bagaimana kita mengendalikan diri. Stadion penuh, suara suporter begitu bising, dan mereka berteriak tanpa henti," kata Tim, pada Rabu 3 September 2025.
"Kadang memang lebih tidak teratur, tapi itu bagian dari atmosfer yang spesial,” sambung pemain jebolan binaan Ajax Amsterdam U19 ini.
Sudah barang tentu, Tim berusaha keras untuk adaptasi dengan situasi baru yang ia jalani saat ini di Indonesia baik dari segi cuaca, kondisi lapangan maupun pressure.
“Ada banyak perbedaan yang saya rasakan. Cuaca lebih panas, lapangan yang lebih soft, jadi saat bermain agak sedikit lebih berat. Tekanan juga lebih besar disini. Ini tantangan bagi saya dibandingkan saat bermain di Liga Belanda,” pungkasnya. (*)
Duka Dibalik Kemenangan PSIM Yogyakarta Atas Bali United, Suporter Tewas Terjatuh Dari Lantai IV |
![]() |
---|
Kadek Arel Masih Butuh Proses di Tim Utama Bali United, Johnny Tegaskan Komit Kembangkan Pemain Muda |
![]() |
---|
Kadek Arel Belum Dapat Jatah Main Inti di Bali United, Johnny Tegaskan Kembangkan Pemain Muda |
![]() |
---|
Bali United Dipermalukan PSIM Yogyakarta di Stadion Dipta, Johnny Sindir Fighting Spirit Pemain |
![]() |
---|
TUMBANG Skor 1-3 Bali United Vs PSIM Yogyakarta, Kadek Arel: Tak Sesuai Ekspektasi, Jansen Kecewa! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.