Bali United

Petaka Kartu Merah Mirza Mustafic di Laga Bali United vs Persib, Gol Andrew Jung Buat Jansen Kecewa

Gol tunggal Andrew Patrick Jung pada menit ke-84 menjadi penentu, memanfaatkan situasi Serdadu Tridatu

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ady Sucipto
Istimewa/Bali United
SELEBRASI – Gelandang tengah Bali United, Mirza Mustafic saat melakukan selebrasi seusai cetak gol ke gawang Persija Jakarta dilanjutan kompetisi BRI Super League 2025/2026 lalu di Jakarta International Stadium (JIS) beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pertandingan sengit Liga 1 yang mempertemukan Bali United melawan Persib Bandung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (1/11) malam yang berakhir dengan kemenangan tipis 0-1 untuk tim tamu. 

Gol tunggal Andrew Patrick Jung pada menit ke-84 menjadi penentu, memanfaatkan situasi Serdadu Tridatu yang bermain dengan 10 pemain usai Mirza Mustafic diganjar kartu merah.

Sejak peluit dibunyikan, tensi tinggi menyelimuti jalannya laga. Kedua tim bermain terbuka, namun pertahanan kokoh membuat skor bertahan 0-0 hingga jeda. 

Baca juga: Meski Gagal, Pelatih Bali United Sebut Laga Kontra Persija Lebih Berat Ketimbang Persib

Persib Bandung mendominasi penguasaan bola dengan angka mencolok 66 persen berbanding 34 persen, satu tembakan on target Thom Haye masih mampu diredam kiper Mike Hauptmeijer. 

Di kubu tuan rumah, duet Jordi Bruijn dan Boris Kopitovic terus berupaya membongkar pertahanan Maung Bandung, namun belum berhasil.

Petaka bagi Bali United terjadi di babak kedua.

Pemain pengganti, Mirza Mustafic, yang baru masuk di menit ke-65 menggantikan Brandon Wilson, harus terusir keluar lapangan pada menit ke-69 setelah menerima kartu merah.

Bermain dengan keunggulan jumlah pemain, Persib semakin menekan.

Masuknya Beckham Putra dan Andrew Patrick Jung terbukti menjadi pembeda. 

Duet ini langsung berbuah gol di menit ke-84 ketika assist dari Beckham dimanfaatkan Jung melalui tandukan kepala yang tak terjangkau, mengubah skor menjadi 0-1 yang bertahan hingga peluit akhir.

Pelatih Kepala Bali United, Johnny Jansen, tidak bisa menyembunyikan rasa kekecewaannya, terutama terhadap insiden kartu merah yang dianggapnya sebagai titik balik kekalahan.

"Ini kami kalah, dapat kartu merah. Saya tidak melihat kartu merah itu, ya. Saya pikir wasit harus meniup peluit karena mereka melakukan pelanggaran terhadap Boris sebelumnya. Wasit seharusnya memberikan tendangan bebas untuk Bali United, bukan kartu merah," ujar Jansen usai laga.

Baca juga: Kartu Merah Mirza Mustafic Jadi Petaka, Persib Bandung Curi Kemenangan 0-1 di Kandang Bali United

​"Ya, dan kemudian terjadilah kartu merah itu. Dan wasit seharusnya memberikan tendangan bebas untuk Bali United, bukan kartu merah," sambungnya.

Jansen mengakui bermain 10 melawan 11 membuat timnya tertekan, namun ia meminta timnya mengambil pelajaran dari pertandingan ini dan segera bangkit menatap laga berikutnya.

 "Ketika kami di awal pre-season mungkin kita belum banyak mendapatkan kesulitan, dan kita sekarang ini, yang terakhir ini baru kita mengalami ujian melawan tim-tim besar. Kami harus kembali untuk menang," tegasnya.

"Tapi kami tetap bermain bagus, untuk mendapatkan peluang mencetak gol, dan kami kembali mendapatkan peluang dengan Kadek untuk mencetak gol. Tapi, ya, selalu sulit bermain 10 melawan 11," imbuh dia. (ian)

Tempati Posisi ke-8, BU Terancam Disalip

Pemain Bali United, Tim Receveur, senada dengan sang pelatih namun optimistis terhadap perkembangan tim, menurutnya ini awal yang sangat baik musim ini dalam persiapan.

Baca juga: HEAD to Head 5 Pertandingan Bali United Vs Persib Bandung di Super League, Laga Kandang Serdadu! 

"Selalu sulit jika kalah, karena ini semua tentang poin. Tapi, jika kalah, selalu harus melihat, tentang bagaimana keadaan berjalan," kata Receveur. 

"Kami semakin baik, kami mengalami peningkatan. Semua orang menjadi lebih bugar, para pemain lokal benar-benar meningkat. Kami akan mengincar tiga poin lagi minggu depan," imbuh dia.

Kemenangan ini membawa Persib Bandung terus menempel ketat di papan atas di peringkat 3, sementara Bali United harus segera bangkit dari kekalahan yang diwarnai kontroversi tersebut membuat posisinya tertahan di peringkat 8.

Alhasil posisi Bali United pun kini rawan disalip sejumlah klub lain seperti Arema FC dan Persebaya Surabaya yang belum melakoni pekan ke-11 Super League 2025/2026. (ian)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved