Terhalang Eceng Gondok, Nelayan Danau Buyan Sepekan Istirahat
Padahal, saat normal ia bisa mendapatkan 20 kilogram (kg) beragam jenis ikan tawar dalam sehari.
Penulis: Lugas Wicaksono | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Winardi (37) duduk termenung di dalam warungnya yang berada di kawasan Danau Buyan, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada Buleleng, Bali, Minggu (26/4/2015).
Sudah sepekan pria yang berprofesi sebagai nelayan di danaui ini tidak mencari ikan.
Kini ia bersama puluhan nelayan lain tidak bisa mencari ikan karena permukaan air danau itu dipenuhi tumbuhan eceng gondok.
Sehingga ia tidak bisa memasang jaring karena terhalang tumbuhan gulma itu.
Padahal, kini curah hujan sedang tinggi di kawasan itu.
Musim ketika ikan-ikan di dalam danau lebih suka berenang di permukaan air dan mudah ditangkap.
“Sudah sepekan ini saya tidak bisa cari ikan karena banyak eceng gondoknya. Jadi tidak bisa pasang jaring di danau. Kanggoang istirahat dulu,” katanya.
Dikatakan, eceng gondok itu terbawa angin dari sisi danau sebelah Barat ke Timur, tempatnya biasa mencari ikan.
Ia kini hanya bisa menunggu eceng gondok itu terbawa angin kembali ke Barat supaya ia bisa mencari ikan.
Kondisi ini tentu saja menyebabkan dirinya tidak mendapatkan penghasilan.
Padahal, saat normal ia bisa mendapatkan 20 kilogram (kg) beragam jenis ikan tawar dalam sehari.
Dari hasil tangkapannya itu, ia bisa mendapatkan Rp 200 ribu. (*)