Wisata Syariah di Bali

Tolak Wisata Syariah di Bali, ‘Tidak Cocok', Mangku Pastika Bilang Begini

Dengan wajah yang tertutup topeng itu, mereka memasuki halaman DPRD Bali di kawasan Niti Mandala Renon, Denpasar.

Antara/Nyoman Budhiana
Sejumlah pengunjuk rasa meneriakkan yel-yel dalam aksi unjuk rasa di halaman gedung DPRD Bali, Denpasar, Selasa (24/11/2015). Para pengunjukrasa dari berbagai elemen yang tergabung dalam organisasi Cakrawayu menyatakan menolak segala bentuk sistem syariah termasuk wisata syariah yang sempat diwacanakan untuk dikembangkan di Bali. 

"Di Bali cocok, menurut saya, kenapa tidak? Tujuh juta wisatawan domestik datang ke Bali di samping tiga juta orang asing. Nah, mungkin saja ada pengusaha di sini yang mempunyai ide bersama Pemda memperkenalkan itu (wisata syariah)," kata Muliaman.

Menurut dia, pariwisata berbasis Islami tidak hanya melulu dikembangkan negara-negara Arab melainkan telah banyak dikembangkan negara di Asia seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Bahkan Thailand, ucap dia, baru-baru ini meraih destinasi kesehatan Islami terbaik dunia pada salah satu kegiatan yang digelar di Dubai, Uni Emirat Arab.

"Ini peluang bisnis yang perlu dimanfaatkan. Di beberapa kota sudah muncul hotel dan layanan kesehatan dan tidak ada maksud lain selain peluang bisnis. Kami tidak sedang berbicara agama tetapi ekonomi," ucap Muliaman yang juga Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (*)

BACA BERITA MENARIK LAINNYA:

VIDEO: Syahrini Disambut Baleganjur Saat Turun Dari Helikopter di Bali, Buseeet Dah Videonya

Siswi SMK Denpasar Menari-nari Setelah Jatuh Kecelakaan

Kisah Para Istri Korban Bom Bali, Buka Usaha Konveksi di Denpasar

Info ter-UPDATE tentang BALI, dapat Anda pantau melalui:

Like fanpage >>> https://www.facebook.com/tribunbali

Follow >>> https://twitter.com/Tribun_Bali

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved