Balian I Wayan Arka Menangis Dituduh Mempraktikkan Aliran Sesat

I Wayan Arka tampak mengucurkan air matanya ketika ditemui seusai dilangsungkannya mediasi di Kantor Kecamatan Pekutatan

Penulis: I Gede Jaka Santhosa | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Istimewa
Ilustrasi 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - I Wayan Arka tampak mengucurkan air matanya ketika ditemui seusai dilangsungkannya mediasi di Kantor Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Bali, Minggu (24/4/2016).

Arka yang berasal dari Banjar Pasatan, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar ini membantah jika dirinya disebut mempraktikkan aliran sesat.

(Patung Rangda Pemicu Dugaan Aliran Sesat, Warga di Jembrana Bubarkan Ritual Ini)

Sebelumnya, puluhan pengikut penekun usada (pengobatan tradisional) I Wayan Arka (60 tahun), nyaris bentrok dengan warga di Banjar Pengeragoan Dauh Tukad, Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali, Sabtu (23/4/2016) malam.

(PHDI Jembrana: Ini Cuma Salah Paham)

Pemicunya, Arka beserta para pengikutnya dituding menjalankan praktik aliran sesat, karena ritualnya tidak sesuai dengan adat-tradisi di desa pakraman setempat (desa, kala, patra). Warga pun protes.

Arka menjelaskan, untuk penyakit-penyakit yang diderita para pasien yang berobat kepadanya, ia hanya berdoa dan memohon kepada leluhurnya agar obat berupa boreh (parem, red), minyak dan beberapa jenis obat herbal lainnya manjur serta mampu menyembuhkan penyakit pasiennya.

“Tidak ada ritual khusus dalam pengobatan kami. Saya hanya menghaturkan banten dan berdoa untuk meminta kesembuhan warga yang berobat,” ungkap Arka sembari menitikkan air mata.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved