Kematian Wisatawan Usai Seawalker, Bendesa Adat Tanjung Benoa Kumpulkan Pengusaha Water Sport

Kesiapan peralatan yang memadai dan fasilitas penunjang yang layak pakai juga ia prioritaskan untuk sosialisasi.

Penulis: Manik Priyo Prabowo | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Tribun Bali/Dwi S

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Guna menekankan keamanan, keselamatan dan kenyamanan wisatawan menikmati water sport di Tanjung Benoa, Bendesa Adat Tanjung Benoa, I Made Wijaya akan mengumpulkan pengusaha water sport se-Tanjung Benoa, Selasa (17/5/2016) hari ini.

(Tragis, Mariana Meninggal Setelah Bermain Seawalker di Tanjung Benoa)

Menurutnya, ini dilakukan akibat kejadian Mariana yang meninggal dunia‎ usai menikmati wisawat seawalker.

Kondisi tersebut harus menjadi perhatian penuh buat pengusaha water sport di Tanjung Benoa.

"SOP (standard operating procedure) harus dilakukan secara penuh. Wisatawan harus aman, nyaman, dan selamat usai berwisata. Jangan sampai ada korban kembali," jelasnya kepada Tribun Bali, Selasa (17/5/2016).
Seluruh pengusaha diwajibkan memiliki pekerja dan pengawas dengan kemampuan yang sesuai di bidangnya.

Kesiapan peralatan yang memadai dan fasilitas penunjang yang layak pakai juga ia prioritaskan untuk sosialisasi.

Sementara ,saat ditanya apakah Perusahaan Jasa Basuka Water Sport yang digunakan Mariana akan mendapatkan sanksi, Bendesa Adat sekaligus anggota DPRD Kabupaten Badung di bidang pariwisata ini akan melihat kronologis kejadian kematian Mariana.

"Banyak faktor dan penyebab kematian. Bisa juga karena udara, penyakit asma atau karena terjadi sesuatu di dalam laut. Kita lihat kondisinya bagaimana dan SOP perusahaan itu (Basuka Water Sport) itu bagaimana. Jangan sampai SOP tak jalan dan membawa korban bisa membuat wisata mengalami kelesuan," tandasnya.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved