KBRI Angkat Tangan Tak Punya Dana, Pemulangan Jenazah Gusti Bagus Butuh Hampir Ratusan Juta
Gusti Cakra berasalan, KBRI tidak memiliki anggaran yang cukup dan berharap bantuan swadaya dari solidaritas warga Bali yang tinggal di Jepang.
Penulis: Lugas Wicaksono | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo angkat tangan dengan pembiayaan pemulangan jenazah Gusti Bagus Susila ke Bali.
Pihak KBRI beralasan kesulitan dana.
Baca: Mengharukan, Meski Tak Kenal, Krama Bali di Tokyo Patungan Kirim Jenazah Bagus ke Bali
Baca: Diduga Meninggal di Jepang karena Serangan Jantung, Ternyata Ini Arti Nama Gusti Bagus
Baca: Hikmah Kisah Gusti Bagus Jadi Pekerja Ilegal Jepang, Jenazah Kini Masih di Kantor Polisi
Hal ini disampaikan seorang perwakilan KBRI Tokyo, Gusti Cakra, dalam pertemuan yang membahas permasalahan kematian Gusti Bagus kepada warga Bali yang tinggal di Jepang, Minggu (8/1/2017).
Gusti Cakra berasalan, KBRI tidak memiliki anggaran yang cukup dan berharap bantuan swadaya dari solidaritas warga Bali yang tinggal di Jepang.
“Dari pihak keluarga meminta agar yang bersangkutan dibawa pulang ke Bali dalam keadaan utuh, tapi kondisi keuangan yang ada di Gitgit saat ini tidak memiliki uang untuk memulangkan. Tapi ini akan diupayakan saudara-saudara kita yang ada di Jepang untuk dapat membantu mengupayakan pemulangan,” kata Gusti Cakra kepada warga Bali di Jepang dalam video yang dikirimkan ke Tribun Bali, tadi malam.
“Pihak KBRI awal tahun ini sangat sulit membantu keuangan pemulangan jenazah karena permasalahan sistem keuangan kita yang baru cair pada bulan tiga, keterbatasan anggaran yang ada di KBRI tidak memungkinkan kita untuk membantu sepenuhnya. Keterbatasan ini yang membuat kita untuk mencari solusi untuk membahas permasalahan yang sama dikemudian hari,” tambah dia.
Di sisi lain, ibu Gusti Bagus, I Gusti Ayu Purna, sudah mulai bisa menerima kenyataan tentang kabar kematian anaknya.
Kini keluarga di Gitgit juga beberapa kali mengadakan pertemuan untuk membahas pemulangan jenazah Bagus.
Termasuk membahas biaya pemulangannya.
Pihak keluarga juga berswadaya untuk mengumpulkan biaya pemulangan jenazah dari Jepang ke Bali yang hampir mencapai ratusan juta.
Sebelumnya, saat dikabari anaknya meninggal dunia di Jepang pada Jumat (6/1/2017), Gusti Purna sempat tidak percaya dengan kabar tersebut.
Wanita renta ini meyakini anaknya yang sudah bekerja di Jepang selama empat tahun itu itu masih hidup. (*)