Penemuan Mayat Wanita di Sidakarya
VIDEO: Wanita Kerauhan di TKP Penemuan Janda, Saya Ida Bhatara Dalam Ped, Dia Pengikut Dari Utara!
Dalam video berdurasi 1 menit 8 detik itu, ada seorang polisi yang juga berbahasa Bali menanyakan pada ibu itu
Penulis: Aloisius H Manggol | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Warga Denpasar dihebohkan penemuan jasad perempuan yang mengambang dalam sebuah karung di kali Jalan Kertadalem, Denpasar Selatan, Bali, Sabtu (21/1/2017).
Jasad perempuan ini diketahui bernama Jematun (46) asal Banyuwangi Jawa Timur.
Ia dibunuh Arif Santoso (37) asal Banyuwangi karena persoalan tertarik dengan Handphone Evercross milik Jematun.
Baca: Terkuak, Making Love di Toilet Danau Tempe, Janda Tanpa Celana Dibunuh Dengan 3 Sabetan!
Baca: Benda Ini Ungkap Pembunuhan Janda Tanpa Celana di Sidakarya, Mesra Hingga ke Toilet Pukul 00.30!
Saat penemuan mayat itu ada orang yang kerauhan atau kesurupan.
Dalam sebuah video yang beredar di sosial media dan didapatkan Tribun Bali, seorang ibu-ibu memakai kaos warna biru sembari merengek atau sesenggukan menahan air mata, tiba-tiba kerauhan dan berceracau.
Dalam video berdurasi 1 menit 8 detik itu, ada seorang polisi yang juga berbahasa Bali menanyakan pada ibu itu.
Polisi bertanya apakah sudah meninggal atau belum si korban, Ibu yang kerauhan tersebut menjawab "Sudah,".
Kemudian polisi menanyakan nama, asal dan tempat tinggal, ibu yang kerauhan itu mengaku tidak tahu.
Juga ketika ditanya pekerjaan korban, ibu itu juga menjawab tidak tahu.
Sosok gaib yang merasuki ke tubuh ibu tersebut mengatakan korban adalah pengikut dan tinggal di utara.
“Sampun padem, nike damuh saking Kaler Kaja,” jawabnya.
Ketika polisi bertanya siapakah sosok yang merasuki sang ibu, dengan tegas dia menjawab.
“Niki Ida betara Dalem Ped!... Ida Betara Dalem Ped (Saya ini ida batara dalem ped! Ida Batara Dalem Ped”
Saat ini, pelaku pembunuhan, Arif, tukang pilah botol bekas di gudang rongsokan Jalan Danau Tempe 99, Denpasar Selatan sedang menjalani rekonstruksi.
Pembunuhan itu disulut oleh keinginan pelaku untuk memiliki ponsel korban.
