Kompleks Prostitusi Padang Galak Dikabarkan Akan Jadi Sekolah Internasional, PSK Bingung
Menurut MN dan Mik, dua pemilik bisnis prostitusi di Padang Galak, di lahan bekas Kompleks Jagung Satu bakal dibangun sekolah international.
Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pria berinisial MN, pemilik bisnis esek-esek dan sejumlah rekannya sibuk memindahkan satu per satu barangnya dari kawasan lokalisasi prostitusi Padang Galak, Kesiman, Denpasar, Bali, Senin (8/5/2017) siang.
Informasi yang dihimpun dari sejumlah PSK di Padang Galak, di lahan bekas Kompleks Jagung Satu dan Dua bakal dibangun antara lain pusat hiburan malam (diskotek), hotel bintang lima, dan di sekitarnya direncanakan dibangun sebuah wisata air atau waterpark.
Namun, informasi itu masih simpang-siur, karena baru sebatas desas-desus yang didengar oleh para PSK.
"Katanya mau dibuat waterpark gitu. Tapi ada yang bilang akan dibuat diskotik, juga dibilang mau dibangun hotel. Nggak tahu mana yang benar," kata seorang PSK yang dimintai keterangan pada Senin (8/5) lalu.
Baca: Kompleks ‘Jagung’ di Lokalisasi Padang Galak Ditutup, Pemkot Denpasar Kaget
Baca: Bisnis Esek-esek di Padang Galak Mulus Asal Setor Rp 14 Juta Per Bulan, Tarif Sekali Ngamar Segini
Baca: Tergusur Dari Padang Galak, Para PSK Pindah Ke Tempat Baru Yang Lebih Besar ‘Enakan Gini Mah’
Namun menurut MN dan Mik, dua pemilik bisnis prostitusi di Padang Galak, di lahan bekas Kompleks Jagung Satu bakal dibangun sekolah international.
MN menyebut, yang mengambilalih lahan adalah pemilik tempat hiburan yang bernama Jerry.
"Gak ada (dibangun hotel dan diskotik). Yang benar, akan dibangun sekolah internasional di sini. Yang akan sewa lahan di sini adalah pemilik sebuah tempat hiburan di Denpasar," tutur MN kepada Tribun Bali.
“Iya benar, ini akan dibangun sekolah internasional di sini,” Mik menambahkan.
Dikonfirmasi tentang kabar pendirian sekolah internasional tersebut, bos pusat hiburan Akasaka Denpasar yang akrab disapa Jerry menjelaskan bahwa dirinya memang sempat beberapa hari yang lalu berkeliling di kawasan Padang Galak.
Waktu itu, ada beberapa pihak yang menawarkan tanah ke dia.
“Iya sempat memang saya kapan hari ke sana. Ada yang menawarkan tanah,” kata Jerry kepada Tribun Bali melalui sambungan telepon.
Ditanya apakah benar dirinya sudah deal untuk menyewa lahan bekas lokalisasi Padang Galak itu, Jerry membantahnya.