Dek Asta Dicegat Pecalang karena Pakai Baju Diduga Berlambang Palu Arit, Didatangi Polisi

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Kamis (29/6/2017) malam sekitar pukul 21.30 wita, bertempat di Pasar Senggol Tabanan, Bali terjadi sebuah kejadian yang akan sulit dilupakan oleh I Pande Made Asta Gunawan (26).

Pria asal Banjar Pande, Desa Gubug, Kecamatan Tabanan itu dicegat oleh pecalang serta polisi karena mengenakan pakaian yang diduga berisi gambar palu arit.

Ia dicegat karena baju warna hitam itu katanya memiliki lambang mirip palu arit.

"Katanya begitu, Saya tidak mengerti yang mereka maksud. Sudah saya jelaskan kepada pecalang dan polisi. Akhirnya saya pulang dan disuruh pakai baju terbalik, " ujarnya saat ditemui di rumahnhya, Jumat (30/6/2017).

Awalnya pria yang akrab disapa Dek Asta itu ke Pasar Senggol Tabanan untuk nongkrong dan beli jus bersama temannya bernama Mang Bo.

Saat sedang nongkrong dirinya memang merasa diawasi oleh pecalang.

"Saya tidak pedulikan, malah saat ambil motor untuk pulang dicegat, " terangnya.

Saat dicegat itu, Dek Asta ditanyai dimana mendapatkam baju bermerek Rumbel yang dikatakan berisi lambang palu dan arit, sempat juga ditanya tentang singkatan RMBL dan singkatan KSTM yang terdapat pada bagian belakang baju.

Ia mengatakan membeli langsung di Distro Rumble di daerah Ubud, Gianyar.

"Saya belinya sudah lama harganya sekitar Rp 180 ribu, sering pakai pula. Kan model itu sudah tidak keluar lagi, " ujarnya yang memiliki sekitar tujuh potong baju bermerek Rumble termasuk jaket.

Setelahnya, sekitar pukul 23.00 wita ada empat orang anggota polisi yang mendatangi rumah Dek Asta.

Bapak Dek Asta, Pande Nyoman Jaya Gunawan (46) sempat terkejut karena ada beberapa orang yang mencari anaknya saat tengah malam.

"Saya terkejut, bilang mau cari baju anak saya, " ujar Nyoman Jaya Gunawan.

Setelahnya terjadi obrolan antara orang tua Dek Asta dengan polisi.

Akhirnya polisi membawa baju tersebut.