Anggota TNI Dibunuh di Bali
Mulut Johari Terus Menganga Akibat Wajahnya Diinjak Saat Terjadi Perkelahian di Jimbaran
Luka patah pada tulang rahang kiri membuat mulutnya terlihat terus menganga. Bahkan untuk makan saja ia tidak bisa.
Laporan Wartawan Tribun Bali, Hisyam Mudin.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Muhammad Johari (22), salah satu korban perkelahian asal Reo, Manggarai Tengah, Flores, NTT masih terbaring lemah di ruangan IGD RSUP Sanglah, Denpasar, Senin (10/7/2017) siang ini.
Luka patah pada tulang rahang kiri membuat mulutnya terlihat terus menganga.
Bahkan untuk makan saja ia tidak bisa.
Untuk menahan lapar, ia hanya dibantu dengan infus.
Sementara itu, terkait kapan akan dilakukan operasi juga belum ada kepastian yang jelas.
Pasalnya, korban masih terkendala dengan biaya operasi dan pengobatan.
Syahrul dan Santri (23), kerabat Johari saat ditemui di ruangan IGD RS Sanglah, mengaku sudah menemani korban sejak semalam.
Dikatakan Syahrul, untuk menemani korban, rekan sekampungnya harus bergantian menjaganya.
Ada yang sudah menjaganya kemarin dan semalam sudah pulang.
Sekarang gantian Syahrul dan Santri yang menjaganya.
"Untuk kapan di operasi belum ada kepastian yang jelas. Orang tuanya dikampung juga sudah dihubungi. Kemungkinan hari ini atau besok mereka akan berangkat dari kampung. Kalau gak kesini terus siapa yang mau jaga? Semua pada sibuk kerja,"ujar Syahrul yang bekerja di salah satu hotel di Seminyak Kuta tersebut.
Selain itu, Santri mengatakan, luka pada mulut korban tersebut disebabkan korban diinjak pada bagian mulutnya saat peristiwa perkelahian terjadi.
"Katanya dia diinjak dan dibuang ke tempat sampah,"ujar Santri.
Sebelumnya, Informasi yang dihimpun Tribun Bali, Johari merupakan salah satu korban perkelahian yang terjadi di sekitar trotoar Jalan By Pass Ngurah Rai, Nusa Dua.