Anggota TNI Dibunuh di Bali
Terkuak, Ternyata Pelaku Minum Arak Sebelum Tusuk Prada Yanuar di Nusa Dua
Hadi juga menjelaskan, dari hasil penyelidikan terbaru para pelaku diketahui sebelum bertemu dengan korban telah meminum arak di kafe tersebut.
Laporan Wartawan Tribun Bali, Fauzan Al Jundi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Polresta Denpasar masih mendalami perkembangan kasus penusukan yang menyebabkan tewasnya Parada Yanuar Setiawan di Nusa Dua, Badung, Bali, Minggu (9/7/2017) lalu.
Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Hadi Purnomo, mengatakan hari ketiga pasca peristiwa penusukan yang didalami Polresta Denpasar membuahkan hasil penyegelan Cafe Miqnet di Jalan Legian Popies 2, Kuta, Badung.
Baca: Topi Terjatuh Hingga Penusukan Prada Yanuar, Keluarga Minta Pelaku Dihukum Berat
Baca: Walau Anak Pejabat, Tidak Ada Perlakukan Khusus pada Pelaku Penusukan Prada Yanuar
"Dari awal pemeriksaan terhadap para tersangka, dia itu bertemu di Cafe Miqnet yang ada di Legian Popies 2. Kita sudah laksanakan razia dan karena cafe tersebut tidak ada izin usaha maka kami police line," kata Kombes Pol Hadi Purnomo, Rabu (12/7/2017).
Hadi juga menjelaskan, dari hasil penyelidikan terbaru para pelaku diketahui sebelum bertemu dengan korban telah meminum arak di kafe tersebut.
Tidak hanya itu, setelah diselidiki kafe itu menjual arak oplosan yang saat ini telah disegel oleh polisi.
"Setelah minum dia mau pulang, kebut-kebutan saling balap di sana terjadi perselisihan dan perkelahian," katanya.
Sementara itu, perkembangan jumlah tersangka sampai saat ini belum bertambah.
Total masih enam orang yang berstatus tersangka dan bisa diperkirakan akan bertambah apabila ada temuan baru dari hasil penyelidikan.
"Untuk penambahan tersangka sementara ini belum, ini baru enam tersangka yang sudah diamankan," imbuhnya.
Pihak kepolisian juga sedang memeriksa korban yang masih dirawat di Rumah Sakit Sanglah.
Korban tersebut adalah Muhammad Johari, yang dikeroyok para tersangka.
Kapolresta juga mengklarifikasi tidak ada kejadian korban pengeroyokan yang dibuang ke tong sampah serta kelompok yang bernama Remang Bois adalah kelompok banjar bukan geng motor.