Ritual Pernikahan Hindu di Pasraman Gianyar Ini Hanya Rp 15 Juta
Pasraman Taman Prakerti Bhuana, Kelurahan Beng, Gianyar, Bali mencoba melakukan upaya meringankan beban umat Hindu
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Pasraman Taman Prakerti Bhuana, Kelurahan Beng, Gianyar, Bali mencoba melakukan upaya meringankan beban umat Hindu dalam ritual keagamaan.
Selain melayani metatah massal, bayuh sapuh leger dan bebayuhan lainnya, kini Pasraman Prakerti Bhuana melebarkan pengabdian ke bidang ritual pernikahan.
Ritual pernikahan biasanya menghabiskan biaya yang relatif mahal.
Namun di pasraman ini hanya menghabiskan Rp 15 juta.
Bahkan sudah termasuk resepsi sekelas hotel bintang lima, untuk 100 orang tamu undangan.
Pemilik Taman Prakerti Bhuana, Ida Bagus Putu Adi Suparta, Kamis (21/9/2017) mengatakan, Taman Prakerti Bhuana memiliki luas 1,2 hektare, sehingga dapat menampung 3.000 umat.
Pasraman ini juga dilengkapi lahan parkir seluas 25 are, yang dapat menampung 160 unit mobil.
Sebelum melayani ritual keagamaan, dirinya hanya melayani pembuatan banten upakara.
Tahun 2014, umat memintanya agar langsung melayani prosesi ritual.
“Karena banyak umat meminta agar langsung melayani ritual, kami berusaha untuk memenuhi. Awanya hanya melayani bayuh sapuh leger. Astungkara, sekarang semua ritual bisa kami layani,” ujarnya.
Sejatinya kata dia, pasraman ini melayani segala jenis ritual secara gratis.
Namun umat tidak menghendaki.
Sebab mereka meyakini yadnya tidak berdampak positif, bila orang yang menggelar ritual tidak mepunia.
Meskipun Pasraman Prakerti Bhuana ditujukan untuk keluarga ekonomi menengah ke bawah, namun dalam perjalanannya, banyak pejabat dan miliarder melangsungkan ritual di sini.
Bahkan kata Gus Adi, para orang kaya tak hanya melakukan ritual metatah massal, tetapi juga ritual pernikahan.