Gunung Agung Terkini

8 Wisata Karangasem Ini yang Berpotensi Terkena Letusan Gunung Agung, No 5 Favorit Calon Pengantin

Berikut ini beberapa aktivitas wisata di sana yang harus dihindari dalam waktu dekat terkait status awas Gunung Agung.

Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/Saiful Rohim
Ribuan umat Hindu sembahyang pada Puncak Karya Ida Bhatara Turun Kabeh, di Pura Agung Besakih, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali, Rabu (23/3/2016). 

TRIBUN-BALI.COM - Karangasem, merupakan salah satu daerah di sisi timur Bali, yang menawarkan eksotisme bagi wisatawan.

Namun, kini lokasi tersebut menjadi sangat menghawatirkan jika terjadi letusan Gunung Agung.

Berikut ini beberapa aktivitas wisata di sana yang harus dihindari dalam waktu dekat terkait status awas Gunung Agung.

1. Menyelam di Tulamben

Komunitas difabel saat mengibarkan bendera merah putih di bawah laut, Pantai Tulamben, Kecamatan Kubu, Senin (17/8/2015)
Komunitas difabel saat mengibarkan bendera merah putih di bawah laut, Pantai Tulamben, Kecamatan Kubu, Senin (17/8/2015) (istimewa)

Terumbu karang dan biota laut di sini masih terjaga dan memiliki keberagaman spesies. Daerah yang disebut-sebut salah satu titik selam terbaik di Bali ini amat berdekatan dengan kawasan Gunung Agung, tepatnya di sisi timur laut Gunung Agung.

Bagi Anda pecinta diving dan snorkeling nampaknya harus mengurungkan niat saat ini untuk menikmati indahnya bawah laut Tulamben.

2. Mendaki Gunung Agung

Para pendaki selfie di atas Gunung Agung
Para pendaki selfie di atas Gunung Agung (Tribun Bali/Gunawan)

Inilah gunung tertinggi di Bali dan dipandang suci. Gunung Agung merupakan gunung vulkanik yang masih aktif.

Ada tiga jalur pendakian di gunung ini. Walau begitu mengasyikkan bagi para pendaki, kini sayangnya Gunung Agung sedang berstatus awas. 

3. Perang Pandan di Desa Tenganan

Dua pemuda dari Desa Tenganan Pegringsingan melakukan Perang Pandan Senin (8/5/2015) siang.
Dua pemuda dari Desa Tenganan Pegringsingan melakukan Perang Pandan Senin (8/5/2015) siang. (Tribun Bali)

Di Desa Tenganan ini Anda bisa melihat tradisi-tradisi asli leluhur masyarakat Bali, salah satunya Perang Pandan ini.

Penduduk Desa Tenganan merupakan kaum Bali Aga yang telah menetap di Pulau Bali jauh sebelum pengaruh Hindu dari tanah Jawa masuk ke Bali.

Sayangnya Desa ini juga terletak tidak jauh dari selatan Gunung Agung, sehingga sebaiknya dihindari dulu.

4. Menyesap Wine Salak di Desa Sibetan

Desa ini terkenal dengan olahan salaknya, karena Desa Sibetan merupakan penghasil salak yang amat banyak.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved