Bali United
Legislator pun Kecewa dengan Keputusan PSSI, Ini Katanya!
Maka dari itu ia tidak menyalahkan ada rasa curiga hingga kemarahan masyarakat Bali dan pemain Bali United.
Penulis: A.A. Gde Putu Wahyura | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tak hanya suporter, anggota DPRD Bali juga heran dengan keputusan PSSI.
Satu anggota DPRD Bali yang memang gentol olahraga yakni Sekretaris Komisi III DPRD Bali, Ketut Kariasa Adnyana, menyatakan dengan keras bahwa sepak bola Indonesia masih banyak konspirasi di dalamnya.
Baca: Bali Berduka, Suporter Bali United Ramai di Medsos, Bersiap Hitamkan Dipta di Laga Terakhir Ini
“Ini konspirasi menuju akhir musim. Kok ada keputusan memberikan tambahan poin ke Bhayangkara FC, padahal ya kalau bersalah Mitra Kukar yang disanksi bukan Bhayangkara FC diberikan tambahan poin,” ujarnya heran di lobi lantai III Kantor DPRD Bali, Denpasar, Kamis (9/11/2017).
Dalam pertandingan Madura United vs Bhayangkara FC, Rabu malam, ia juga melihat begitu cepatnya wasit memberikan kartu merah.
Bahkan jumlahnya tiga kartu merah kepada pemain Madura United.
Maka dari itu ia tidak menyalahkan ada rasa curiga hingga kemarahan masyarakat Bali dan pemain Bali United.
“Ini sekarang harus ada penjelasan dari PSSI dan klarifikasi mengenai hal ini,” katanya.
Politisi asal Busung Biu Buleleng ini mengatakan begitu tulusnya masyarakat Bali dalam menghidupkan kambali sepak bola di Pulau Dewata.
Bahkan ia melihat orang Bali seperti suporter di Eropa ketika dengan tertib memasuki stadion dan selalu membeli tiket.
“Orang Bali juga berani beli merchandise tiga kali lipat dari harga yang imitasi, jangan dibunuh hal seperti itu. Orang Bali itu bukan apatis, mereka cuma koh ngomong (malas bicara). Mereka pasti semua kecewa dengan PSSI,” jelasnya. (*)