14 Fakta Insiden Dugaan Pukul Pemangku Saat Kerasukan Di Pura, No 12 Dipercaya Unsur Niskala

Mengaku meminta pemangku yang lain untuk memercikkan air suci kepada Jro mangku tersebut namun tidak berhasil.

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Eviera Paramita Sandi
Kolase Tribun Bali / blog.isi-dps.ac.id
Ilustrasi persembahyangan di Pura Pucak Tedung 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Camat Petang, Ida Bagus Nata Manuaba (57) dilaporkan telah melakukan pemukulan terhadap Jro Mangku I Gusti Ngurah Anom (50).

Peristiwa dugaan penganiayaan terhadap Jro Mangku Ngurah Anom ini terjadi saat upacara piodalan di Pura Pucak Tedung, Banjar/Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Sabtu (16/12/2017).

Berikut fakta dan kronologinya :

1.      Dugaan pemukulan ini terjadi di Utama Mandala Pura Pucak Tedung saat prosesi malinggihkan Ida Bhatara setelah datang dari melasti.

2.      Kapolres Badung, AKBP Yudith Satriya Hananta, Senin (18/12/2017) menuturkan peristiwa ini terjadi berawal dari Jro Mangku Ngurah Anom yang mengalami kerauhan atau kesurupan dan hendak mengambil pajenengan sebuah keris.

3.      Disebutkan bahawa Manuaba mencoba mencegah sang jro mangku yang kerauhan mengambil keris yang merupakan benda pusaka dan disucikan tersebut dengan mendorong dan memukul wajah korban.

4.      Alhasil Pipi di bawah mata kiri korban pun lebam dan pada hidung mengeluarkan darah.

5.      Korban merasa tidak terima dan melapor ke polisi. Kemudian polisi mengantar korban visum ke Puskesmas setempat

6.      Secara terpisah, Manuaba pun mengakui kejadian tersebut. Namun, dia mengklarifikasi adanya dugaan penganiayaan yang dilakukan dirinya terhadap seorang jro mangku.

7.      Menurut Manuaba saat itu, ia yang pada saat acara bertindak sebagai Bendesa Ageng Pengempon Pura Pucak Tedung bersama sejumlah pecalang dan warga membawa wanita kerauhan ke jaba pura untuk ditenangkan. Selanjutnya, dia pun kembali menuju areal jeroan pura sambil mengiringi Ida Peranda masuk ke dalam pura.Namun, ketika sampai di Utama Mandala, Jro Mangku Ngurah Anom giliran mengalami kerauhan.

8.      Ia pun mengaku meminta pemangku yang lain untuk memercikkan air suci kepada Jro mangku tersebut namun tidak berhasil.

9.      Menurutnya Jro Mangku Pura Pucak Gunung Lebah tersebut justru ingin naik dan mencoba mengambil pajenengan berupa keris. Tidak ada berani yang mencoba menghentikan atau menghalangi, sehingga Manuaba yang kapasitasnya sebagai Bendesa Ageng Pengempon Pura Pucak Tedung langsung berdiri dan menghampiri sang jro mangku.Ia mencoba menghalangi jro mangku yang kerauhan itu mengambil senjata untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. 

10.  Sempat terjadi tarik-tarikan dan dorong-dorongan. Manuaba pun tak menyadari tangannya mengenai wajah sang jro mangku yang kemudian korban terjatuh.

11.   Manuaba mengaku heran, ia merasa tangannya hanya sedikit mengenai korban dan kemudian korban terjatuh namun bisa sampai berdarah. Menurutnya saat itu ada banyak saksi yang  melihatnya.

Camat Petang diduga pukul Jro Mangku
Camat Petang diduga pukul Jro Mangku (Tribun Bali/Prima/Dwi S)

12.  Ia mengaku insiden ini bisa terjadi karena takdir dan berkaitan dengan unsur niskala karena kejadiannya di pura. 

13.  Dia menegaskan, pihaknya sama sekali tidak ada niat atau keinginan melukai korban apalagi seorang jro mangku.               

14.   Polres Badung pun memastikan akan memproses secara hukum kasus dugaan pemukulan tersebut dengan pemeriksaan saksi dan mendalami keterangan dari korban. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved