Gerhana Bulan Total

Link Live Streaming Super Blue Blood Moon Melalui Pantauan NASA & BMKG, Sudah Terlihat Perubahan!

Dalam gerhana bulan kali ini, ada sebuah Fenomena alam langka yang hanya terjadi 152 tahun sekali

TRIBUN-BALI.COM- Tepat pada hari ini tanggal 31 Januari 2018 warga Indonesia bisa menyaksikan fenomena langka yaitu gerhana bulan.

Dalam gerhana bulan kali ini, ada sebuah Fenomena alam langka yang hanya terjadi 152 tahun sekali

3 Fenomena alam langka tersebut adalah terjadinya Supermoon, Blood Moon, dan Blue Moon sekaligus.

Fenomena langka ini sendiri disebut Super Blue Blood Moon.

Baca: Fenomena Gerhana Bulan Total Ternyata Picu Situasi Ini di Wilayah-wilayah Berikut Termasuk Bali

Baca: Konon, Dipercaya Gerhana Bulan Total Timbulkan Gempa Bumi Dahsyat, ‘Hati-hati Pas Ono’

Baca: Gerhana Bulan 31 Januari 2018, Tilem Mecaling Menandakan Ada Penampakan Ini Saat Bulan Mati

Gerhana bulan total ini sendiri diperkirakan akan terjadi sekitar 5 jam 17 menit ini akan memanjakan mata kamu dengan pemandangan bulan bersinar terang.

Untuk menyongsong peristiwa alam super langka ini, Indonesia telah menyiapkan sebanyak 21 titik lokasi untuk mengamati fenomena langka Super Blue Blood Moon tersebut.

Sementara khusus di Jakarta, ada tujuh tempat yang disiapkan untuk lokasi pengamatan.

“Kami menyampaikan beberapa lokasi, antara lain Boscha, Ancol, dan bahkan di Makassar ada nonton bersama. Selain itu juga akan ada di 21 titik pengamatan,” kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, Senin (29/1).

Menurut Dwikorita, fenomena tersebut akan ideal apabila dipandang atau dilihat dari daerah-daerah seperti dari perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur hingga daerah yang berada di sebelah barat Sumatera melintasi Samudera Hindia.

Dwikorita menambahkan pengamatan fenomena gerhana bulan tidak harus dilakukan di tempat khusus seperti di pesisir.

Hanya saja pengamatan perlu dilakukan di tempat yang dirasa aman dan cocok untuk melakukan kegiatan tersebut.

“Super blue blood moon tidak harus dilakukan di pesisir, bisa di tempat yang tinggi juga seperti Boscha atau juga Planetariumdan TMII. Intinya observasi kita cari tempat yang aman,” tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved