Suporter Kecewa Berat Usai Bali United Kalah dari Sriwijaya, WCP: Manajemen Akan Temui Fans

Nyanyian “Baliku Bikin Malu…Baliku Bikin Malu…” berkumandang di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Sabtu (5/5) malam,

Penulis: Marianus Seran | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Rizal Fanany
CEO Bali United dan Irfan Bachdim mencoba menenangkan suporter yang mengkritik keras kekalahan Bali United di kandang atas lawannya di Stadion Dipta, Sabtu (5/5/2018) 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Nyanyian “Baliku Bikin Malu…Baliku Bikin Malu…” berkumandang di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Sabtu (5/5) malam, setelah Bali United kalah 3-4 dari tamunya Sriwijaya FC dalma lanjutan Liga I Indonesia.

Kekalahan di kandang ini benar-benar menjadi puncak kekecewaan suporter Bali United, setelah pada laga sebelumnya juga kalah dari tim juru kunci PS Tira 1-2 pekan lalu di Magelang, Jawa Tengah.

Bali United takluk setelah Hamka Hamzah mencetak gol keempat SFC di menit 92. Sebelumnya kedua tim saling balas hingga skor 3-3. Gol Hamka langsung memantik kekecewaan suporter yang memenuhi stadion I Wayan Dipta.

Baca: Suporter Kompak Nyanyi 'Baliku Bikin Malu' Usai Bali United Dipermalukan 3-4 Sriwijaya FC

Begitu peluit tanda akhir laga dibunyikan wasit, suporter kompak menyanyikan "Baliku Bikin Malu". Disusul siulan dan koor huuuuuuu.

Lebih ironis lagi, suporter tak mau melakukan ritual usai laga, yakni menyanyikan satu chant. Seluruh pemain berdiri di tengah lapangan membuat lingkaran.

Namun saat lagu Rasa Bangga mulai diputar, suporter tak ada yang bernyanyi. Lagu Rasa Bangga hanya mengalun lewat loudspeaker atau pengeras suara.

Setelah sempat berdoa di tengah lapangan, para pemain pun kemudian langsung masuk ruang ganti. Tidak ada aksi victory keliling untuk menyapa suporter.

Suasana suporter di Luar Stadion Dipta usai Bali United kalah oleh tim tamu, Sabtu (5/5/2018).
Suasana suporter di Luar Stadion Dipta usai Bali United kalah oleh tim tamu, Sabtu (5/5/2018). (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Tak sampai di situ. Ribuan suporter kemudian menyerbu pintu masuk stadion. Suasana pun jadi riuh.
Kembali nyanyian Baliku Bikin Malu berkumandang.

Terdengar juga lagu sindiran `di sini kalah di sana kalah`.

Malah suporter Bali berbalik memberi nyanyian dukungan kepada tim SFC. Pemain SFC pun dengan tenang masuk bus dan meninggalkan lapangan. Mereka bisa tidur nyenyak.

Ribuan suporter belum juga beranjak dari depan Stadion I Wayan Dipta. Mereka terus bernyanyi menunggu pemain Bali United keluar dari ruang ganti menuju bus.

Tujuh gol tersaji dalam laga pekan ke-7 Liga I Indonesia di Stadion Dipta Gianyar antara Bali United vs Sriwijaya FC.

Usai wasit utama Prasetyo Hadi meniup peluit panjang, banyak drama pahit terjadi di lapangan Stadion Dipta. Pertama, para pemain Bali United terlihat emosi dan bersedih. Mereka tak percaya perjuangan mereka dihancurkan oleh gol injury time menit 92 oleh Hamka Hamzah.

Kiper Bali United Wawan Hendrawan terlihat paling kecewa. Pantauan Tribun Bali, saat Wawan Hendrawan berjalan keluar, ia meluapkan emosinya. Wawan tak berjabat tangan dengan rekan-rekannya dan pelatih. Dia langsung berjalan menuju ruang ganti.

Sebelum tiba di ruang ganti, Wawan berjalan dengan penuh emosi. Ia melampiaskan emosi tersebut pada botol air mineral di depan bench Bali United.

Wawan menendang botol air minum tersebut dan tercecer di depan bench. Setelah itu, dia langsung berjalan ke ruang ganti. Ia pun tak terlihat saat pemain melingkari titik putih lapangan guna hormati fans.

Tidak hanya Wawan Hendrawan. Andhika Wijaya pun melakukan hal yang sama. Andhika tertunduk sedih di gawang utara. Ricky Fajrin dan Yabes Roni berlari menjemput Andhika.

Setelah bersalaman dengan pelatih Widodo Cahyo Putro (WCP), Andhika berbalik badan dan menendang botol air mineral di depan bench. Setelah itu, ia bergabung dengan rekannya.

Akan Temui Suporter

Bali United memang memulai laga dengan tekanan cukup besar dari suporter. Ini menyusul hasil kurang positif di enam laga sebelumnya dan juga di Piala AFC.

Tampak spanduk besar berwarna kuning bertuliskan Ada Apa Denganmu dibentangkan suporter di tribun utara Stadion Dipta. Sedangkan suporter di tribun timur membuat koreo bertuliskan “Come On”.

Meski memberikan kritikan tajam kepada Bali United, namun dukungan suporter tetap menggebu-gebu sejak awal laga. Mereka memberikan dukungan penuh terhadap perjuangan serdadu tridatu untuk meraih kemenangan.

Secara teknis, harus diakui permainan SFC lebih baik. Passing dan kombinasi serangan mereka sangat bagus. Lini tengahnya solid dan penyerang-penyerang sayapnya sangat membahayakan.

Bali United sebetulnya juga sudah bermain bagus, umpan-umpan pendek jalan. Serangan juga hidup dari sayap.

Kelemahan paling menonjol Bali United adalah di lini belakang. Koordinasi lini tengah dan belakang saat mendapat serangan tidak berjalan baik. Dua gol SFC dari open play karena kesalahan lini belakang.

Dan dua gol bola mati dari SFC juga karena lemahnya koordinasi dan tidak disiplinnya pemain Bali United.

Pelatih Bali United, Widodo Cahyo Putro (WCP) telat mengganti pemain. Milos Krkotic yang performa dan fisiknya mulai menurun drastis sejak menit 70-an seharusnya ditarik keluar.

Widodo justru kali ini tak berani mengganti Milos, padahal Bali United butuh darah segar untuk menambah serangan setelah skor 3-3.

Penampilan Ahmad Agung juga menurun di pertengahan babak kedua, sehingga gelandang gelandang SFC leluasa kuasai permainan.

Widodo baru ganti Milos menit 90 dengan memasukkan Miftahul Hamdi. Pergantian yang sudah terlambat karena sudah masuk injury time tiga menit. Dan setelah Hamdi masuk, gol lawan malah tercipta.

Saat para pemain Bali United keluar dari ruang ganti menuju bus di depan stadion, nyanyian sindiran dari suporter kembali berkumandang lebih keras.

Baliku Bikin Malu terus diteriakkan. Bahkan ada suporter yang menyalakan asap. Bus pemain Bali United kemudian melaju, dan tampak sejumlah pemain mencakupkan kedua tangan dari balik kaca bus sebagai ungkapan maaf kepada fans.

Dan nyanyian terakhir suporter mengiringi laju bus pemain Bali United meninggalkan stadion. 'Ayo berbenah atau terbawah...jangan bikin malu, ayo terus maju'. Suporter kemudian membubarkan diri.

Sementara itu, manajemen Bali United akan mengambil langkah untuk menyamakan persepsi dengan para fans. Pertemuan bersama fans akan digelar di Restoran Bebek Bengil Ubud, Minggu (6/5).

"Manajemen akan bertemu dengan para fans di Ubud, di Bebek Bengil," kata Widodo dalam obrolan dengan Tribun Bali kemarin.

Sebelumnya Widodo sebetulnya sudah intens menggelar pertemuan dengan para fans. Bahkan WCP membuka ruang bagi para fans untuk berdiskusi jika ingin memberikan masukan.

Baru-baru ini, WCP bertemu kumpulan beberapa komunitas fans. Saat ditanya terkait agenda pertemuan tersebut, WCP mengaku hanya bertemu dan ngobrol biasa saja.

WCP mengatakan, dirinya akan membuka ruang untuk berdiskusi dengan siapapun yang ingin memberikan masukan demi kebaikan Bali United. Ia membuka pintu rumah untuk berdiskusi.

"Tapi semua keputusan ada di tangan saya," katanya.(rik/ka7/ded)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved