Berbeda dengan Perang, Aksi Terorisme Sering Tiba-tiba dan Target Korban Acak Seringkali Warga Sipil

teror atau terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat

Penulis: Vita Nabdiyana | Editor: Vita Nabdiyana
RIBUNJATIM.COM/KOLASE
Ilustrasi buku panduan kamuflase milik teroris pengeboman di Surabaya dan Sidoarjo. 

TRIBUN-BALI.COM - Indonesia kembali berduka.

Belum usai kesedihan akibat tragedi di Mako Brimob pada Rabu (8/5/2018), Indonesia kembali terguncang karena serangan bom di Surabaya.

Minggu pagi (13/5/2018), tiga gereja yang berbeda di Kota Pahlawan ini di teror dengan serangan bom yang menewaskan 13 orang termasuk pelaku sebanyak enam orang.

Baca: Viral! Reaksi Walikota Risma dengar Serangan Bom di Polrestabes, Menunduk dan Berusaha Tegar

Tidak berhenti sampai di situ saja, keesokan harinya para teroris melancarkan bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya pada Senin (14/5/2018) yang menewaskan empat pelaku bom.

Sejumlah petugas kepolisian mengamankan kawasan Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Jaya Utara usai adanya ledakan bom pada Minggu (13/5/2018) pagi
Sejumlah petugas kepolisian mengamankan kawasan Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Jaya Utara usai adanya ledakan bom pada Minggu (13/5/2018) pagi (TRIBUNJATIM.COM/NUR IKA ANISA)

Semua pelaku teror bom adalah satu keluarga.

Terdiri dari Ayah, Ibu dan Anak.

Entah apa yang ada dibenak para teroris tersebut sehingga melakukan bom bunuh diri serta mengajak serta anak meraka yang masih kecil.

Baca: Mantan Teroris Ungkap Pesan Terselubung Aksi Bom Bunuh Diri di Jawa Timur

Lalu apa sebenarnya pengertian dari teroris dan terorisme?

Mengutip dari Wikipedia, teror atau terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat.

Berbeda dengan perang, aksi terorisme tidak tunduk pada tatacara peperangan seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba dan target korban jiwa yang acak serta seringkali merupakan warga sipil.

Baca: Polisi Temukan Buku Panduan Teroris Bom Surabaya, Ada Petunjuk Menyamar Menjadi Warga Biasa

Aksi terorisme juga mengandung makna bahwa serang-serangan teroris yang dilakukan tidak berperikemanusiaan dan tidak memiliki justifikasi.

Terorisme adalah puncak aksi kekerasan.

Bisa saja kekerasan terjadi tanpa teror, tetapi tidak ada teror tanpa kekerasan.

Terorisme tidak sama dengan intimidasi atau sabotase.

Sasaran intimidasi dan sabotase umumnya langsung, sedangkan terorisme tidak.

Baca: Mantan Teroris Ungkap Pesan Terselubung Aksi Bom Bunuh Diri di Jawa Timur

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved