Pilpres 2019
Kecewa Keputusan Prabowo Pilih Sandiaga, Wasekjen Demokrat Andi Arief: Jendral Kardus Belum Berubah
Tak lama setelah Prabowo mendeklarasikan Sandiaga Uno sebagai Cawapres, Andi Arief menuliskan kalimat tajam di akun Twitternya.
TRIBUN-BALI.COM - Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief kembali mengungkapkan kekecewaannya terhadap Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Tak lama setelah Prabowo mendeklarasikan Sandiaga Uno sebagai Cawapres, Andi Arief menuliskan kalimat tajam di akun Twitternya.
Dalam postingan tersebut, Andi Arief mengabarkan bahwa Partai Demokrat tak akan berkoalisi dengan Prabowo, berdasarkan sikap partai pada pukul 00.00 WIB.
Hal itu dikarenakan Prabowo dianggap telah berkhianat.
Ia juga tak bisa menyembunyikan kekecewaannya terhadap Prabowo dengan kembali menyebutnya sebagai Jendral Kardus.
"Jam 00.00 . Partai Demokrat menyatakan tidak berkoalisi dengan Pak Prabowo dalam Pilpres 2019. Penyebabnya karena Pak Prabowo menghianati kehendak dan janjinya di dua hari menjelang 10 Agustus 2018. Jendral Kardus belum berubah, dia masih seperti yang dulu," tulisnya.
Baca : PDIP Bali Sambut Duet Jokowi-Ma'ruf, Kadek Diana: Kami Siap Mengamankan Keputusan DPP
Baca : Tak Dipilih Jokowi Jadi Cawapres, Begini Jawaban Bijak Mahfud MD yang Menyejukkan
Dalam kicauan selanjutnya, Andi Arief menuliskan rencana Partai Demokrat pada jumat pagi.
"Beaok pagi 10 Aguatus 2018 sebelum pk 09.00 Majelis Tinggi Partai Demokrat akan bersidang menetapkan kemana Demokrat berkoalisi. Pada pk 09.00 Pimpinan partai Demokrat akan bergabung dengan partai koalisi lainnya mendaptarkan Capres dan Cawapres di KPU.," tulis Andi Arief.
Hary Tanoe: Kubu Jokowi Tutup Pintu untuk Demokrat
Sementara itu, kesempatan Partai Demokrat merapat ke kubu Jokowi tampaknya sangat kecil.
Bahkan Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo, menegaskan bahwa koalisi pemerintahan telah menutup 'pintu' bagi Partai Demokrat untuk merapat ke kebu Joko Widodo (Jokowi).
Pasalnya, ke-9 partai politik koalisi Jokowi telah meneken kontrak kesepakatan mengusung pasangan Jokowi- KH Ma'ruf Amin.
"Saya rasa sudah tidak ada kesempatan lagi. Semua tadi semua sudah tanda tangan," ujar HT di Plataran Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/8/2018) malam.
