Mangku Widi Meninggal Usai Digigit Dan Dicabik-Cabik Anjing Yang Diduga Rabies

Korban meninggal lantaran tak mendapat perawatan awal saat digigit anjing di rumahnya.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/Dwi
Ilustrasi 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Korban akibat gigitan anjing rabies kembali bertambah di Bali. Kali ini korbannya adalah I Nengah Sueca atau Mangku Nengah Widi (55), warga Puragae, Desa Pempatan, Rendang, Karangasem, Bali.

Mangku Widi meninggal usai digigit anjing yang diduga rabies, Kamis (26/7/2018) lalu. Korban menghembuskan napas terakhirnya, Rabu (15/8/2018), dan sudah dikubur.

Kabid Perternakan dan Kesehatan, Dinas Pertanian Karangasem, Made Ari Susanta, Jumat (17/8/2018), membenarkan kasus gigitan anjing hingga menimbulkan korban meninggal tersebut.

Korban meninggal lantaran tak mendapat perawatan awal saat digigit anjing di rumahnya.

Korban enggan memeriksakan luka akibat gigitan anjing.

Alasanya luka tak terlalu parah.

Beberapa hari setelah kejadian korban mengaku badanya panas dingin, takut air, dan kedinginan.

Korban  dibawa ke Puskesmas lalu dirujuk ke RSUD Klungkung.

"Korban tidak melaporkan, dan tak berobat ke Puskesmas. Lukanya dibiarkn. Sementara seorang anak yang digigit anjing langsung dibawa ke Puskesmas dan diberikan VAR (Vaksin Anti Rabies). Sampai sekarang anak tersebut masih dalam perawatan," kata Ari Susanta.                               

Dari informasi yang dihimpun, peristiwa ini terjadi 26 Juli pukul 06.00 Wita. Saat itu korban baru bangun tidur, dan hendak ke dapur.

Ketika hendak membuka pintu dapur, tiba-tiba muncul anjing liar dari dapur dan mengigit bagian paha, serta mecabik - cabik dada korban.

Korban yang tersimpuh di tanah tak bisa berbuat apa.

Istri korban langsung datang dan mengusir.

Setelah mengigit Mangku Widi anjing pergi ke arah utara, dan mengigit anak kecil yang berumur 3.5 tahun di bagian telapak tangan kanan dan kirinya.

Anjing yang mengigit Mangku Widi dan anak kecil di Pempatan tersebut hingga kini belum ditemukan.

Ciri-ciri anjing  yakni berbulu putih dengan bintik-bintik hitam.

Setelah mengigit dua orang, anjing berlari ke arah utara.

Setelah mendengar kejadian tersebut, tim Dinas Pertanian turun ke Pempatan untuk mengecek dan memastikan.

Petugas langsung melakukan koordinasi dengan perbekel dan memberikan edukasi ke masyarakat tentang bahaya rabies.

Ari Suta mengaku akan melakukan langkah-langkah untuk menekan kasus rabies di Desa Pempatan.

Satu di antaranya melakukan vaksinasi emergency menyisir.

Pihaknya berencana melakukan depopulasi selektif anjing liar di Pempatan.

"Anjing liar di Karangasem jumlahnya banyak. Makanya kita lakukan depopulasi selektif untuk menekan kasus rabies. Semoga melalui ini kasus rabies di Karangasem bisa berkurang," harapnya. (ful)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved