Porsi Latihan Sesuai Usia, Rotasi Penjaga Gawang Bali United Tak Sembarangan

Penjaga Gawang Bali United menerima porsi latihan seusai dengan usianya masing-masing

Penulis: Putu Dewi Adi Damayanthi | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Putu Dewi Adi Damayanthi
Pelatih Kiper Bali United, Arjuna Rinaldi saat melatih penjaga gawang di Lapangan Gelora Trisakti, Kuta, Bali, Rabu (12/9/2018). 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Penjaga Gawang Bali United menerima porsi latihan seusai dengan usianya masing-masing.

Hal itu dikatakan Pelatih Kiper Bali United, Arjuna Rinaldi, Kamis (13/9/2018).

Bali United memiliki empat penjaga gawang yang siap mengamankan gawang Bali United di pertandingan Liga 1 Indonesia 2018, yakni Wawan Hendrawan (35), Kadek Wardana (36), Mochammad Dicky Indrayana (21), dan Rakasurya Handika (18).

Arjuna Rinaldi yang melatih para penjaga gawang tersebut mengatakan, hal yang perlu ditingkatkan dari penjaga gawang di putaran kedua Liga 1 Indonesia 2018 ialah penjagaannya.

Ia menjelaskan, porsi latihan para penjaga gawang pun berbeda sesuai usia mereka.

“Cuma penjagaan saja. Kami membuat latihan penjaga gawang itu sesuai dengan usianya. Jadi kami ada pemain muda, ada pemain yang umurnya sudah 35 tahunan. Itu mereka beda porsi latihannya. Misalnya (latihan) fisik untuk yang senior kami kurangi. Kalau yang juniornya kami tingkatkan lagi, supaya mereka lebih kuat dan menjaga fisik mereka tersebut. Jangan sampai mereka sakit. Bagaimana mereka segar dalam bermain itu yang harus kami jaga. Misalnya tangkapan. Jadi kami lebihkan mereka (junior) dalam bereaksi. Kalau yang seniornya 5 reaksi, dia (yang muda) bisa 8-10 reaksi," ucapnya saat ditemui Tribun Bali di sekitar Mess Bali United, Kuta, Badung, kemarin.

Ia mengatakan, kestabilan kondisi fisik sangat penting untuk penjaga gawang.

Selain latihan dengan tim para penjaga gawang ini pun melakukan latihan tambahan terpisah yang dilakukan di lapangan atau di tempat gym.

Selain itu mereka juga mendapatkan kesempatan belajar di ruangan kelas.

“Iya (ada latihan tambahan) sesudah mereka latihan bersama tim mereka akan pisah, yang juniornya kami pisahkan. Ada latihan khusus gitu. Kadang-kadang kami ada classroom juga untuk yang itu, karena penjaga gawang itu perlu sekali untuk tekniknya, pengetahuannya, komunikasinya. Harus pintar. Punya pengetahuan bermain yang baik. Paling-paling (latihan tambahan) cuma 10 atau 15 menit saja ,kadang-kadang di lapangan atau di gym sedikit. Ada strength-nya kami tingkatkan," katanya.

Terkait rotasi penjaga gawang di Liga 1 Indonesia 2018 dan kesempatan penjaga gawang muda bermain di Liga 1 Indonesia 2018, coach Arjuna mengatakan, kepercayaan diberikan pada penjaga gawang yang lebih berpengalaman untuk bermain di Liga 1.

Ia berkata, posisi penjaga gawang merupakan posisi yang susah untuk diganti dan tidak bisa dicoba-coba dalam suatu pertandingan.

“Untuk sementara ini agak memberikan kepercayaan yang lebih pengalaman untuk bermain di Liga 1 ini karena tekanannya sangat tinggi di Liga 1. Nggak bisa main coba-coba. Untuk penjaga gawang itu sangat sulit. Kalau penjaga gawang itu posisi yang susah diganti, kecuali dia sudah benar-benar buruk atau benar-benar cedera itu baru diganti," katanya.

Ia mengatakan, rotasi mungkin bisa dilakukan saat Piala Indonesia 2018, untuk menambah menit bermain para penjaga gawang yang jarang bermain.

“Kami akan cobakan rotasi begitu untuk penjaga gawang. Kami lihat lawannya juga bagaimana. Misal, lawannya Liga 2, kami bisa mencoba untuk pengalaman mereka yang muda ini untuk bermain gitu. Seperti kami bermain kemarin di NTB. Jadi ada kemungkinan untuk itu," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved