Berasal dari Keluarga Petani Miskin di Mengwi, Desak Lestari Raih Beasiswa ke Australia

Sakde yang lahir di keluarga kurang mampu, sangat bersyukur bisa melanjutkan pendidikannya hingga ke luar negeri.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Komang Agus Aryanta
Desak Made Lestari didampingi ayahnya Dewa Made Sugiana menunjukkan piagam yang diperolehnya semenjak duduk di bangku SMA di rumahnya di Banjar Tegal Narungan, Desa Sobangan, Mengwi, Badung, Sabtu (15/9/2018). 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Desak Made Lestari (18) merupakan satu dari 20 orang siswa yang mendapatkan beasiswa ke luar negeri dari Pemkab Badung.

Sakde yang lahir di keluarga kurang mampu, sangat bersyukur bisa melanjutkan pendidikannya hingga ke luar negeri.

Seorang gadis dengan rambut lurus terurai duduk di teras rumahnya yang sangat sederhana di Banjar Tegal Narungan, Desa Sobangan, Mengwi, Badung, Sabtu (15/9) pagi.

Di sampingnya duduk lelaki tua memakai capil daun kelapa, yang jadi ciri khas petani Bali.

Dari rumah sederhana ini, gadis bernama Desak Made Lestari yang akrab disapa Sakde ini merajut mimpi.

Dengan sejumlah prestasi, ia kini mendapat kesempatan kuliah di luar negeri.

Sakde lahir dari keluarga yang kurang mampu dengan kedua orangtua bekerja sebagai petani.

Gadis kelahiran 21 Agustus 2000 ini pun merasa sangat bersyukur bisa kuliah gratis hingga ke luar negeri.

“Saya bersyukur sekali bisa lolos dan mendapatkan beasiswa sekolah gratis dari Pemerintah Kabupaten Badung. Saya sangat senang sekali karena mendapat kesempatan ini. Walau ada tanggung jawab besar,” ucapnya saat ditemui Tribun Bali di rumahnya, kemarin.

Desak Made Lestari didampingi ayahnya Dewa Made Sugiana menunjukkan piagam yang diperolehnya semenjak duduk di bangku SMA di rumahnya di Banjar Tegal Narungan, Desa Sobangan, Mengwi, Badung, Sabtu (15/9/2018).
Desak Made Lestari didampingi ayahnya Dewa Made Sugiana menunjukkan piagam yang diperolehnya semenjak duduk di bangku SMA di rumahnya di Banjar Tegal Narungan, Desa Sobangan, Mengwi, Badung, Sabtu (15/9/2018). (Tribun Bali/Komang Agus Aryanta)

Putri dari pasangan Dewa Made Sugiana (54) dan Ni Ketut Sulandra (52) ini pun menyatakan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Ia bertekad membahagiakan sekaligus menjadi kebanggaan kedua orangtuanya.

Siswa lulusan SMA Bali Mandara tahun 2018 itu sejak awal ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Berkat otaknya yang encer dan prestasinya di bidang atletik, ia pun bisa memilih kampus terbaik.

Rupanya, sebelum dinyatakan lulus menerima beasiswa kuliah ke luar negeri, Sakde juga mendapatkan kesempatan meraih beasiswa Bali Mandara di salah satu perguruan tinggi ternama di Jawa Barat, Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung.

Peraih sejumlah medali lomba lari ini kemudian memutuskan melepas beasiswa di Unpad itu.

Ia akhirnya memilih menerima beasiswa luar negeri tepatnya di University of Wollongong, Sydney, Australia, dengan mengambil jurusan Bachelor of Business (Management).

“Saya memilih untuk menerima beasiswa ini, karena cita-citanya saya memang ingin kerja di pemerintahan dan jadi interpreneur juga. Kalau bisa nanti punya usaha,” harapnya.

Kedua orangtuanya pun sangat mendukung penuh keputusannya untuk menggapai cita-citanya. Walaupun dari segi materi tak banyak yang bisa diberikan orangtuanya, ia tak tetap semangat.

“Selama ini orangtua selalu mendukung saya. Makanya saya jadi tambah termotivasi. Ya walaupun harus jauh dari orangtua, tetap harus kuat demi orangtua saya juga,” ucapnya sembari mengatakan rencana berangkat ke Australia tanggal 1 Oktober ini.

Desak Made Lestari didampingi ayahnya Dewa Made Sugiana menunjukkan piagam yang diperolehnya semenjak duduk di bangku SMA di rumahnya di Banjar Tegal Narungan, Desa Sobangan, Mengwi, Badung, Sabtu (15/9/2018).
Desak Made Lestari didampingi ayahnya Dewa Made Sugiana menunjukkan piagam yang diperolehnya semenjak duduk di bangku SMA di rumahnya di Banjar Tegal Narungan, Desa Sobangan, Mengwi, Badung, Sabtu (15/9/2018). (Tribun Bali/Komang Agus Aryanta)

Sementara ayah Sakde, Dewa Made Sugiana, mengaku sangat terharu dengan semangat anaknya menuntut ilmu. Ia pun mendukung sepenuhnya sang anak.

“Kami tidak punya apa-apa. Kerjanya cuma jadi petani, yang bekerja di lahan orang. Kalau tidak mendapat beasiswa dari mana bisa menyekolahkan anak. SMA saja anak saya juga di SMA Bali Mandara,” ujar Dewa Sugiana, yang duduk samping Sakde.

Sebagai orangtua, ia mengakui punya rasa khawatir ditinggal jauh anak gadinya. Namun ia selalu mendukung dan mendoakan sang buah hati untuk menggapai cita-cita sesuai yang diinginkan.

“Saya selalu dukung, orangtua pasti mempertaruhkan apapun untuk kesuksesan dan kebahagiaan anaknya,” jelasnya.

Ia pun merasa bersyukur dengan program Bupati Badung sehingga anaknya bisa dapat beasiswa ke luar negeri.

Beasiswa yang diperoleh putrinya dinilai jalan untuk meraih kesuksesan.

“Ini kesemapatan emas buat anak saya. Saya sendiri yang tinggal di Bali tidak pernah ke mana-kemana. Saya berharap anak saya tidak seperti saya,” ujarnya sembari tersenyum.

Sang ibu, Ni Ketut Sulandra, juga berharap yang sama. Bahkan ia tidak henti-henti mendoakan anaknya agar selalu diberikan kesehatan dalam menempuh pendidikannya nanti.

“Ya semoga nanti anak tiang selalu diberikan kesehatan di sana. Selain itu kebutuhan hidupnya juga. Sudah si saya suruh anak saya hidup hemat. Apalagi keadaan keluarga seperti ini,” tuturnya.

Sebelumnya, sebanyak 20 calon mahasiswa telah ditetapkan mendapat beasiswa kuliah di empat negara. Masing-masing tiga orang di Inggris, satu orang di Belanda, 12 orang di Australia, dan empat orang di Malaysia.

Mereka mendapat biaya pendidikan maksimal sebesar  Rp 533 juta per orang per tahun.

Sementara pagu dana yang disiapkan Pemkab Badung untuk beasiswa ini mencapai Rp 10,660 miliar. (komang agus aryanta)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved