Bali Paradise

Sajikan Air Terjun dan Sawah Berlatar Tohlangkir

Dihiasi batuan dinding alam hingga susunan batu kerikil, air terjun Tukad Krisik, kini menjadi daya tarik pariwisata baru di Kabupaten Bangli.

Tribun Bali/M. Fredey Mercury
Sejumlah warga mengunjungi Air Terjun Tukad Krisik, Minggu (30/9/2018). Objek wisata ini menyajikan air terjun dan bentangan sawah berlatar Gunung Agung. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Dihiasi batuan dinding alam hingga susunan batu kerikil, air terjun Tukad Krisik, kini menjadi daya tarik pariwisata baru di Kabupaten Bangli.

Meski baru dibuka Maret 2018, objek ini sudah mulai digandrungi wisatawan.

Menuju objek wisata air terjun Tukad Krisik yang berada di Desa Pakraman Tembuku Kelod, Kecamatan Tembuku, wisatawan akan disuguhkan hamparan sawah berlatar Gunung Agung.

Karena objek ini tergolong baru, pengunjung tidak dikenai biaya tiket masuk melainkan hanya donasi.

Klian Gede Subak Tembuku Kelod, I Wayan Sumada, Minggu (30/9) menjelaskan, nama Krisik berasal dari kondisi perairan sekitar yang menurut cerita secara turun-temurun tidak pernah kering meski terjadi musim kemarau panjang.

Sedangkan awal mula pengembangan air terjun Tukad Krisik, berawal dari banyaknya wisatawan yang tertarik melihat pertanian warga sekitar usai berkunjung ke objek wisata Tukad Cepung.

“Banyaknya wisatawan yang mengunjungi pertanian warga untuk berfoto, maupun sekadar menikmati suasana pemandangan, akhirnya kami mengumpulkan para petani untuk menggali potensi-potensi yang ada di Tembuku, agar bisa dikembangkan menjadi objek wisata baru,” ucapnya.

Sejumlah warga mengunjungi Air Terjun Tukad Krisik, Minggu (30/9/2018). Objek wisata ini menyajikan air terjun dan bentangan sawah berlatar Gunung Agung.
Sejumlah warga mengunjungi Air Terjun Tukad Krisik, Minggu (30/9/2018). Objek wisata ini menyajikan air terjun dan bentangan sawah berlatar Gunung Agung. (Tribun Bali/M. Fredey Mercury)

Setibanya di lokasi, pengunjung menuruni jalan setapak untuk menuju air terjun dengan jarak 500 meter.

Letih dan lelah perjalanan seolah terbayarkan saat mendengar gemericik air terjun ini. Bahkan yang tak kalah unik, lokasi air tercun berada di balik dinding batu yang masih alami.

Selain itu, di sekitar aliran air terjun juga terdapat batuan-batuan yang disusun unik yang memberi kesan indah bagi para pengunjung. 

Air terjun tersebut sejatinya hanya sebagai tambahan. Objek wisata yang ditawarkan, utamanya justru tracking sepanjang satu kilometer dengan melintasi areal persawahan dengan pengerjaan yang masih tradisional.

“Dari lintasan tracking di areal persawahan tersebut, selanjutnya wisatawan juga bisa menikmati air terjun tukad krisik, serta dua air terjun lain yang juga berada di satu jalur,” ujarnya.

Sejumlah warga mengunjungi Air Terjun Tukad Krisik, Minggu (30/9/2018). Objek wisata ini menyajikan air terjun dan bentangan sawah berlatar Gunung Agung.
Sejumlah warga mengunjungi Air Terjun Tukad Krisik, Minggu (30/9/2018). Objek wisata ini menyajikan air terjun dan bentangan sawah berlatar Gunung Agung. (Tribun Bali/M. Fredey Mercury)

Bendahara Subak Tembuku Kelod, I Wayan Pintu mengtakan tetap berupaya melakukan penataan minimal bersih dari sampah plastik.

“Paling tidak kebersihan yang kami utamakan. Dari donasi-donasi yang terkumpul, nantinya akan kami manfaatkan dengan penataan lanjutan,” tandasnya.

Kepala Bidang Promosi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangli, I Wayan Merta menyebutkan, tahun ini terdapat 20 objek wisata baru yang mulai bermunculan di Bangli.

“Kami tetap bina para pengelola objek wisata di masing-masing desa, khususnya para guide lokal. Untuk objek wisata Tukad Krisik, saya sudah sempat ke sana, dan tempat-tempat semacam itu memang potensial menarik wisatawan dari Eropa,” ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved