Ngayah Berubah Duka, Ketut Redana Tak Sadarkan Diri Sejak Pukul 09.00 Wita

Ngayah Berubah Duka, Ketut Redana Tak Sadarkan Diri Sejak Pukul 09.00 Wita

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Ketut Redana saat mendapatkan perawatan di RSUD Klungkung. 

TRIBUN-BALI.COM- Ni Kadek Sariani (39) menangis histeris di UGD RSUD Klungkung, Jumat (2/11/2018).

Kekhawatiran jelas teraut dari wajahnya, saat melihat suaminya, Ketut Redana harus mendapatkan bantuan oksigen karena tidak sadarkan diri di brancard.

Pria asal Banjar Tangkas, Desa Gelgel tersebut pingsan, setelah terjatuh saat ngayah (bergotong-royong) di Pura Dasar Bhuana, Gelgel, Klungkung.

Baca: Polwan 23 Tahun Dirudapaksa 2 Letkol dan 1 Mayor, Aksi Bejat itu Berlangsung Sepanjang Malam

Seorang pengayah di Pura Dasar Gegel, I Ketut Sugiana menceritakan, kejadian kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 09.00 Wita.

Saat itu, Ketut Rudana sedang memasang ider-ider di Wantilan Pura Dasar Bhuana, untuk persiapan Karya Pancawali Krama yang dilaksanakan 31 Desember 2018 mendatang.

Namun saat sedang memasang ider-ider, mendadak tangga yang ia naiki roboh.

Baca: Fakta Baru, Lion Air JT 610 Sempat Terbang Selama 13 Jam Dalam Sehari Sebelum Jatuh ke Laut

Bapak dari 4 anak itu lalu terhempas dari ketinggian sekitar 4 meter.

Saat terjatuh, kepala dari Redana sempat membentur krikil di bawah bangunan pura sehingga tidak sadarkan diri.

"Saat terjatuh, ia langsung tidak sadarkan diri sehingga dilarikan ke RSUD Klungkung," ujar Sugiana.

Baca: Hotman Paris Perang Mulut dengan ABG Cantik ini di Depan Publik, Hotman Ngaku Kewalahan

Ketika sampai di RSUD Klungkung, Redana langsung mendapatkan pengananan dari petugas medis.

Ia diberi oksigen untuk bantuan pernafasan, sembari menunggu proses observasi selama 2 jam.

Karena tidak kunjung siuman, Redana pun akhirnya dirujuk ke RSUP Sanglah untuk mendapatkan perawatan medis lebih intensif.

Baca: Coach WCP: Saya Sudah Doa Pasrah dan Siap Nyawa Saya Dicabut

Bendesa Gelgel I Komang Arimbawa mengungkapkan, kesedihannya atas musibah yang dialami Recana.

Ia pun ikut terus memantau perkembangan warganya tersebut dan berharap yang bersangkutan sembuh seperti sedia kala.

"Kami sangat sedih dengan musibah ini, tapi kita akan selalu berdoa semoga yang bersangkutan baik-baik saja dan sembuh seperti sediakala," harap Arimbawa saat ditemui di depan RSUD Klungkung.

Sementara itu, pihak Keluarga juga tampak sedang berunding, untuk menempuh jalur niskala dengan membuat banten pengulapan agar kondisi Redana segera membaik

"Keluarga sudah koordiansi untuk segera membuat banten pengulapan di lokasi jatuhnya kerabat kami," ujar salah seornag kerabat dari Redana. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved