Bali Paradise

Kupu-Kupu Barong, Spesies Unik di Bali Butterfly Park yang Sukses Pikat Pengunjung

Salah satu yang menjadi perhatian adalah kupu-kupu jenis barong atau yang dalam bahasa latinnya memiliki nama Attacus Atlas

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Butterfly Keeper di Bali Butterfly Park Tabanan, Luh Putu Sri Wahyuni saat menunjukkan salah satu koleksi yakni kupu-kupu Barong di Banjar Sandan Lebah, Desa Sesandan, Tabanan, Rabu (14/11/2018). 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Suasana sejuk dan rindang sungguh terasa ketika memasuki kawasan Bali Butterfly Park, yang terletak di Banjar Sandah Lebah, Desa Sesandan, Tabanan, Rabu (14/11/2018).

Sekumpulan tanaman dan kupu-kupu berbagai jenis yang beterbangan memberikan suasana tenang saat berada di dalamnya.

Adalah salah satu tempat tujuan wisata edukasi yang sudah berdiri sejak 17 Desember 1996 silam.

Selain terdapat kupu-kupu, juga terdapat serangga lainnya seperti belalang kayu, kumbang tanduk, hingga tarantula.

Salah satu yang menjadi perhatian adalah kupu-kupu jenis barong atau yang dalam bahasa latinnya memiliki nama Attacus Atlas.

Selain jenis ini, dalam kawasan taman ini juga terdapat 10-25 spesies kupu-kupu yang hidup di lahan seluas 45 are dengan jumlah sekitar 900 ekor lebih.

“Yang paling menarik di sini adalah kupu-kupu barong. Jenis ini menjadi daya tarik tersendiri karena memiliki ukuran yang jauh lebih besar dari jenis kupu-kupu lainnya,” ujar Butterfly Keeper, Luh Putu Sri Wahyuni saat dijumpai Rabu (14/11/2018).

Putu Sri menyebutkan, hanya serangga yang memiliki keindahan di bagian sayapnya, khususnya kupu-kupu barong yang memiliki ukuran 25 cm lebih ini.

Kupu-kupu barong merupakan serangga yang populasinya terbatas di beberapa wilayah di Indonesia.

Ia menyebutkan, selain di Bali seperti wilayah Batukaru, Penebel, juga bisa ditemui di daerah Jawa namun ukurannya yang berbeda atau lebih kecil.

“Selain di sini (Bali) juga bisa dijumpai di wilayah Jawa maupun Kalimantan, tapi ukurannya di sana lebih kecil dibandingkan di sini. Jika di Kalimantan warnanya lebih hitam,” jelasnya sembari menunjukkan seekor kupu-kupu barong yang baru menetas kemarin pagi.

Kemudian Sri juga menjelaskan, kupu-kupu barong memilki corak warna yang begitu khas.

Dimana pada ujung sayapnya ada corak yang menyerupai kepala ular, hal tersebut digunakan untuk mengelabui para predator seperti burung dan kadal.

Namun sayangnya, kata dia, kupu-kupu barong hanya bertahan hidup selama lima hari saja semenjak ia menetas.

Dalam masa hidupnya, kupu-kupu barong sudah dapat melakukan proses reprofuksi yang waktunya hingga kurang lebih selama 8 jam.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved