Gunung Agung Terkini

Gunung Agung Erupsi 4 Menit, PVMBG Sebut Belum Ada Indikasi Erupsi Lebih Besar

Gunung Agung kembali alami erupsi Kamis (10/1) pukul 19.55 Wita dengan mengeluarkan abu mengarah ke barat laut setinggi 2.000 meter di atas kawah.

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Gunung Agung terkini dilihat dari Desa Bugbug, Karangasem, Jumat (15/6/2018) 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Gunung Agung kembali alami erupsi  Kamis (10/1) pukul 19.55 Wita dengan mengeluarkan abu mengarah ke barat laut setinggi 2.000 meter di atas kawah.

Namun kolom ini tidak begitu jelas terlihat mata telanjang karena saat itu terjadi kabut.

“Erupsi tadi (semalam, red) terjadi sekitar 4 menitan. Ketinggian abu tidak teramati oleh pengamat pos karena terhalang kabut. Abu dilihat dari citra satelit BMKG maupun AAC Darwin menunjukkan arah angin ke barat laut. Ketinggian sekitar 5.400 meter dari permukaan laut atau sekitar 2.000 meter dari puncak Gunung Agung,” ujar Kepala Subbidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana, saat dikonfirmasi.

Devy Kamil menyampaikan lontaran material yang keluar dari erupsi ini berupa kerikil, abu, dan pasir.

Wilayah Barat Laut Gunung Agung yakni seperti wilayah Desa Ban dan Banjar Dukuh yang mengalami hujan abu.

Baca: Terkuak! Transaksi Miliaran Rupiah Muncikari, Polda Jatim Buru Artis Berinisial AC, TP, BS, ML & RF

Namun dengan intensitas yang masih tipis.

Saat ditanya mengenai erupsi susulan, Devy menyatakan belum ada tendesinya.

“Kalau erupsi susulan terus menerus atau erupsi lebih besar belum ada. Tetapi kita terus monitor 24 jam aktivitas Gunung Agung oleh tim PVMBG. Status masih di Siaga Level III,” terangnya.

Baca: 4 Menit Erupsi, Gunung Agung Lontarkan Material Kerikil dan Abu, Di Wilayah Ini Terjadi Hujan Abu

Tendensi erupsi yang lebih besar belum ada dan letusan seperti ini sebelumnya terjadi pada 30 Desember 2018 lalu dengan ketinggian hampir sama seperti erupsi tadi malam.

“Kalau ada terjadi indikasi-indikasi bahwa dia aktivitasnya lebih tinggi akan kita evaluasi lagi statusnya. Indikasi ke arah erupsi yang lebih besar itu belum,” ungkap Devy. 

Fotografer mengabadikan Gunung Agung dari Embung Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Sabtu (30/6/2018). Asap solfatara terlihat masih berembus tipis.
Fotografer mengabadikan Gunung Agung dari Embung Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Sabtu (30/6/2018). Asap solfatara terlihat masih berembus tipis. (Tribun Bali/I Putu Darmendra)

Seperti diketahui sebelumnya, pada  Minggu (30/12/2018) dini hari sekitar pukul 04.09 Wita, Gunung Agung tercatat mengalami erupsi hingga menyebabkan terjadinya hujan abu di beberapa wilayah di Karangasem.

Hal ini dikarenakan saat terjadi letusan, angin berhembus ke arah tenggara.

"Laporan sementara hujan abu itensitas sedang di Wilayah Amlapura. Ini karena sebaran Abu condong ke Tenggara," ujar Kepala Sub Bidang Mitigasi Pengamatan Gunung Api Wilayah Timur, PVMBG, Devy Kamil Syahbana.

Berdasarkan laporan yang diterima tim PVMBG, adapun wilayah yang terkena paparan hujan abu yakni Banjar Dinas Uma Anyar Ababi bagian barat terpapar hujan abu ringan, Wilayah Kota Amlapura terpapar hujan abu sedang, Desa Seraya Barat terpapar hujan abu ringan, Desa Seraya Tengah terpapar hujan abu ringan, Banjar Dinas Ujung Pesisi terpapar hujan abu ringan, Lingkungan Pesagi dan Lingkungan Pebukit hujan abu ringan, Desa Tenggalinggah hujan abu ringan,

"Kondisi terkini sekitar pukul 08.43 Wita, hujan abu telah terhenti dan tidak terpantau ada asap keluar dan hujan abu," jelas Devy

Beberapa warga Amlapura pun mengakui sempat terpapar hujan abu, namun hal itu belum begitu menganggu aktivitas warga

"Tadi baru bangun sekitar jam 06.00 Wita, kendaraan sudah kotor oleh abu. Setelah buka medsos, ternyata gunung Agung kembali meletus," jelas seorang warga Amlapura, Putu Artaningsih, Minggu (30/12/2018).

Hal ini pun belum begitu mengganggu aktivitasnya, karena hujan abu telah terhenti.

"Saya ke pasar seperti biasanya, hanya saja harus berbekal masker untuk antisipasi jika kembali terjadi hujan abu," jelasnya.

Setelah sekian bulan tidak menunjukan aktivitasnya, Gunung Agung kembali mengalami erupsi, Minggu dini hari (30/12/2018) sekitar pukul 04.09 Wita. Cahaya api atau glow kembali teramati dari atas kawah, yang menunjukan gunung Agung mengalami erupsi magmatik.

Kepala Sub Bidang Mitigasi Pengamatan Gunung Api Wilayah Timur, PVMBG, Devy Kamil Syahbana ketika dikonfimasi menjelaskan, Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi ± 3 menit 8 detik. Namun tinggi kolom abu tidak teramati dalam letusan ini, karena tertutup oleh kabut. Hanya teramati asap kawah berwarna putih, setinggi 700 meter diatas kawah.

"Ini letusannya magmatik, dapat dilihat dari teramatinya cahaya api (glow) di atas kawah. Ini bearti masih ada suplai magma ke permukaan," ujar Devy Kamil Syahbana, Minggu (30/12/2018).

Berdasarkan pengamatan petugas PVMBG di Pos gunung api Agung di Desa Rendang, dalam 24 jam terakhir alat seismograf merekam 4 kali gempa tektonik jauh, dan 3 gempa vulkanik dangkal dengan amplitudi 5-9 mm dan durasi 33-27 detik. Sebelum gunung Agung mengalami letusan Minggu (30/12/2018) sekitar pukul 04.09 Wita.

"Dari data yang terekam, peningkatan aktivitas Gunung Agung yang signifikan sih tidak ada. Aktivitasnya masih relatif sama seperti halnya di Status Siaga, dan masih berpotensi erupsi. Mudah-mudahan masyarakat tetap sabar," jelas Devy. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved