The Eastbay Luncurkan Single Sekaligus Video Musik, Sentil Pola Pikir Kekinian di Lagu "Makan Uang"
Single "Makan Uang" sendiri menceritakan tentang realitas, serta pelbagai permasalahan yang terjadi saat ini
Penulis: Putu Candra | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Setelah sukses berturut-turut meluncurkan tiga komposisi lagu sekaligus video musik "Manusia Mesin", "Wanita Jalang", juga "Bali Tolak Reklamasi".
Unit ska punk, The Eastbay kembali merilis komposisi lagu barunya berjudul "Makan Uang".
Tak hanya lagu, dirilis lagu "Makan Uang" dibarengi peluncuran video musik.
Perayaan single anyar band yang diawaki Gapz (gitar vokal), Wiz (gitar), Gung De (keyboard), Gunk Aax (bass), dan Metal (drum) akan dihelat di Sunny Cafe, Canggu, Badung, Sabtu (19/1/2019).
Single "Makan Uang" sendiri menceritakan tentang realitas, serta pelbagai permasalahan yang terjadi saat ini.
Dimana permasahan muncul lebih didominasi pada latar belakang uang.
Uang seolah-olah menjadi "Tuhan Baru" yang membutakan mata manusia.
Dan membungkam kesadaran tanpa memikirkan dampak di masa depan.
"Persawahan kini diubah menjadi bangunan. Kurang sadarnya masyarakat tentang sampah sehingga air sungai tercemar. Anak-anak zaman sekarang bermain dengan gadget, karena tanah lapang sudah diganti dengan bangunan megah. Hal itu terjadi dikarenakan masyakat sudah dibungkam dengan yang namanya uang," papar Gapz.
Dengan peluncuran video klip single "Makan Uang", The Eastbay ingin mengajak masyarakat khususnya kalangan muda untuk ikut menjaga lingkungan, memikirkan masa depan anak cucu.
Juga, satu hal agar berpikir terlebih dahulu jika ada sesuatu hal berkaitan dengan uang.
"Jangan sampai diperdaya dan dibungkam dengan uang," sebut Gapz.
Secara komposisi lirik di beberapa lagunya, The Eastbay lebih fokus menyuarakan pelbagai permasalahan yang kini terjadi.
Diantaranya permasalahan lingkungan, seperti penolakan reklamasi Teluk Benoa oleh masyarakat Bali.
Tak hanya itu, problematika keseharian juga menjadi sorotan The Eastbay.