Proyek Penataan Kawasan Parkir Pura Samuantiga Roboh, Prajuru Bingung Cari Uang Pengganti
Tembok sepenjang 100 meter dengan ketinggian enam meter, di bawah lahan parkir Pura Samuantiga, Desa Bedulu, Blahbatuh roboh, Senin (21/1/2019)
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Widyartha Suryawan
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Tembok sepenjang 100 meter dengan ketinggian enam meter, di bawah lahan parkir Pura Samuantiga, Desa Bedulu, Blahbatuh roboh, Senin (21/1/2019) malam.
Proyek pembuatan tembok ini masih dalam tahap penyelesaian. Hal ini mengakibatkan prajuru Pura Samuantiga kebingungan mencari dana pengganti.
Data yang dihimpun Tribun Bali, Selasa (22/1/2019), proyek ini merupakan salah satu program penataan kawasan Pura Samuantiga.
Dana pengerjaan Rp 300 juta, bersumber dari bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.
Sistem pengerjaannya dilakukan secara swakelola atau tak menggunakan jasa kontraktor, sehingga kerugian ditanggung pihak Pura Samuantiga.
Buruh proyek senderan parkir Pura Samuantiga, Arik Lukman mengatakan, peristiwa robohnya senderan ini terjadi Senin (21/1/2019) ketika hujan lebat mengguyur kawasan Pura Samuantiga.
Runtuhnya tembok kata dia, terjadi secara bertahap.
Mulai dari pukul 21.00 Wita, yang diawali pondasi tembok kawasan barat. Lantaran hujan tak kunjung reda, pukul 00.00 Wita, menyusul ke tembok kawasan timur.
“Dari total panjangnya 100 meter, yang tidak roboh hanya sekitar 20 persen,” ujar Arik yang melihat proses robohnya tembok tersebut.
Kelian Pura Samuantiga, I Wayan Patera mengatakan, tembok roboh merupakan bagian dalam penataan kawasan Pura Samuantiga.
Di atas tembok terdapat lahan yang difungsikan sebagai parkir pemedek.
Sebelum roboh, proyek yang didanai APBD Bali ini sudah rampung 97 persen, dan rencananya akan ‘diplaspas’ atau diupacarai dalam beberapa hari ini.
“Pengerjaannya sudah hampir rampung, 97 persen, tinggal pembuatan tangganya saja. Bahkan dalam waktu dekat ini kami mau upacarai,” ujarnya.
Patera menduga, senderan yang terbuat dari beton ini roboh akibat keterlambatan pihaknya membuat saluran pembuangan air di atas tembok, atau di kawasan parkir yang berada tepat di atas TKP.
Lantaran tanah yang menjadi pondasi tembok ini mendapatkan tekanan air yang relatif besar, sehingga pondasi tak kuat menahan tekanan.