133 Kilometer Jalan Tabanan Kondisi Rusak Berat, Tahun Ini Rencana Perbaiki 74 Kilometer
data per akhir tahun 2018, kondisi jalan kategori rusak berat sebanyak 15,78 persen dari panjang jalan keseluruhan 863,2 kilometer
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Widyartha Suryawan
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN – Kondisi jalan kategori rusak berat di Kabupaten Tabanan sudah mulai berkurang.
Namun, data per akhir tahun 2018, kondisi jalan kategori rusak berat sebanyak 15,78 persen dari panjang jalan keseluruhan 863,2 kilometer.
Artinya masih ada 133 kilometer jalan yang masuk dalam kategori rusak berat.
Di tahun 2019, pemerintah rencananya akan melakukan perbaikan dengan target sepanjang 74 kilometer menggunakan bantuan anggaran dari DAK, BKK Provinsi, BKK Badung, dan tambahan dari APBD Tabanan.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, kondisi jalan yang rusak berat terdapat di seluruh kecamatan di Tabanan.
Kondisi rusak berat paling panjang ada di Kecamatan Selemadeg Timur yakni mencapai 37 kilometer.
Selanjutnya, di Selemadeg Barat 23 kilometer, Penebel 18 kilometer, Kediri 15 kilometer, Pupuan 12 kilometer, Marga 10 kilometer, Tabanan 5 kilometer, Kerambitan 5 kilometer, Selemadeg 5 kilometer, dan Baturiti sepanjang 3 kilometer.
Selain kondisi rusak berat, jalan di Tabanan masuk dalam kategori baik 76 persen, sedang 1.5 persen dan ringan 5.81 persen.
“Kondisi jalan saat ini sudah lebih baik dari empat tahun sebaliknya. Jika empat tahun lalu, kondisi jalan yang rusak berat justru sampai 70 persen lebih,” ucap Sekertaris Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Penataan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Tabanan, I Gusti Ngurah Oka Kamasan, Rabu (23/1/2019).
Dia menyebutkan, kondisi jalan yang dalam kategori rusak berat masih 15,78 persen dari total jalan kewenangan kabupaten Tabanan sepanjang 863,2 kilometer.
Oka Kamasan melanjutkan, banyak faktor yang menyebabkan kerusakan jalan.
Diantaranya adalah faktor cuaca, lapisan pondasi bawah jalan yang belum begitu maksimal, hingga faktor tekstur tanah di bawah jalan yang kerap membuat jalan tersebut mudah bergeser dan kemudian rusak.
“Banyak faktor yang menyebabkan, salah satunya cuaca dan kondisi tanah yang labih bisa mengakibatkan jalan rusak juga,” jelasnya.
Idealnya, kata dia, kondisi jalan yang sangat bagus harusnya menguatkan bagian pondasi bawah dengan ketebalan sekitar 50 sentimeter, lapisan pondasi atas sekitar 15-20 sentimeter, kemudian penguatan dan baru dilakukan pengaspalan.
Hanya saja, jika mengikuti standar ideal tersebut akan memerlukan nilai yang sangat tinggi.