Darah Segar Mengalir di Leher Ketut Jinggo, Begini Kronologi dan Fakta yang Terungkap
I Dewa Ketut Jinggo ditemukan bersimbah darah pada bagian lehernya. Tindakan nekat kakek berusia 70 tahun ini diduga akibat depresi
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Rizki Laelani
Darah Segar Mengalir di Leher Ketut Jinggo, Begini Kronologi dan Fakta yang Terungkap
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – I Dewa Ketut Jinggo ditemukan bersimbah darah pada bagian lehernya.
Tindakan nekat kakek berusia 70 tahun ini diduga akibat depresi lantaran kerap keluar masuk menjalani perawatan di RSJP Bali.
Berdasarkan informasi, kejadian itu berawal saat Dewa Putu Sana pulang dari sawah dengan tujuan istirahat pada Kamis (24/1/2019) siang sekitar pukul 13.00 wita.
Baca: Kesaksian Warga Lihat Bocah 8 Tahun di Brebes Tersambar Kereta Api, Kondisinya Mengenaskan
Baca: Angin Kencang Sebabkan Pohon Ratusan Tahun di Setra Desa Pakraman Kubu Tumbang
Baca: Ulasan Babak Pertama Blitar United Vs Bali United, Gol Spaso dan Platje Amankan Serdadu Tridatu
Baca: Kesaksian Security dan Penumpang Mobil, Bersyukur Selamat dari Kejadian Mengerikan
Kala itu, pria berusia 45 tahun itu dihampiri anaknya bernama Dewa Ayu Made Lisa, yang mengatakan bahwa kakeknya (Dewa Ketut Jinggo) meminta diambilkan pisau, dengan alasan untuk memotong kuku.
Mendengar hal tersebut, Dewa Putu Sana langsung bergegas menghampiri ayahnya.
Namun betapa kaget dia ketika melihat sang ayah, justru dalam keadaan luka pada lehernya dengan darah mengalir.
Baca: BREAKING NEWS-Pemotor Tak Bisa Selamatkan Diri Saat Pohon Tumbang, Saksi: Tak Tega Lihat Korban
Baca: 3 Jam Bertahan Selamatkan Cucu dari Terjangan Banjir, Nyawa Sang Nenek Justru Tak Tertolong
Baca: Terdengar Suara Jeritan dari Rumah, Sang Ibu Kaget Saat Sosok Pria Tanpa Celana Menindih Anaknya
Sontak saja ia langsung melarikan ayahnya ke RSUD Bangli untuk mendapatkan pertolongan.
Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi saat dikonfirmasi membenarkan terjadinya peristiwa percobaan bunuh diri itu.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga, tindakan nekat kakek berusia 70 tahun itu lantaran depresi serta memiliki riwayat gangguan jiwa.
“Motifnya karena korban depresi, di samping juga memiliki gangguan jiwa dan terhitung sudah keluar masuk RSJ Bali sebanyak lima kali."
"Saat ini korban masih dalam perawatan di RSUD Bangli dengan didampingi sanak keluarganya,” kata Sulhadi.