Seorang Pria di Jalan Nagasari Ditemukan Meninggal di Kolam dengan Mulut Berbusa
Di rumahnya itu, korban ditemukan sudah tidak bernyawa, dengan posisi terapung di kolam dan mengeluarkan busa dari mulutnya.
Penulis: Busrah Ardans | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sekitar pukul 20.00 WITA, malam kemarin, Senin (4/2/2019) seorang lelaki berinisial MJAP (42) ditemukan meninggal dunia di Jalan Nagasari, Gang Trijata, Desa Penatih Dangri, Denpasar Timur, Bali.
Di rumahnya itu, korban ditemukan sudah tidak bernyawa, dengan posisi terapung di kolam dan mengeluarkan busa dari mulutnya.
Diduga karena sakit epilepsi yang dideritanya, korban terjatuh di kolam dan tidak ada yang melihat, sehingga nyawanya tak tertolong.
Kapolsek Denpasar Timur AKP Nyoman Karang Adiputra saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
Ia mengatakan berdasarkan saksi-saksi yang menemukan korban pertama kali, bahwa korban yang diketahui sudah lama menderita epilepsi ini jatuh ke kolam rumahnya dan tidak tertolong.
"Korban diduga jatuh ke kolam dan meninggal dunia karena diduga mengalami gangguan penyakit epilepsi yang sering kumat serta sering jatuh di rumah maupun di jalan," kata Karang Adiputra.
Selain itu, informasi yang diterimanya juga, diketahui korban pernah hampir tenggelam saat berada di Pantai Sanur.
"Berdasarkan keterangan adik korban, kakak mengalami sakit epilepsi dan sering jatuh. Pernah pula hampir tenggelam di Pantai Sanur," terangnya.
Secara kronologi, Kapolsek menyebut, awalnya ibu korban hendak menelpon korban, namun tidak ada jawaban.
Saat merasa khawatir dengan anaknya, ia pun menuju rumahnya untuk mengecek keberadaannya.
"Sekitar pukul 19.00 WITA, saksi berada di rumahnya kemudian menghubungi korban melalui Hp namun tidak ada jawaban. Karena merasa cemas dan cuaca hujan, saksi pergi ke TKP. Sesampainya di sana, dia sempat panggil namun tidak ada jawaban.
"Akhirnya menuju ke belakang dan melihat korban sudah terapung di atas kolam. Posisinya tidur miring, kepala menghadap ke utara. Lalu dia keluar dan memberitahui untuk meminta pertolongan dengan tetangga yang ada di sebelah rumah," jelas Kapolsek.
Sementara saksi lainnya, yakni Kadek Beni kata Kapolsek yang mencoba mengangkat tubuh korban ke luar dari kolam.
"Karena ibunya melihat itu, dia coba meminta tetangganya untuk menolong dan bantu mengangkat. Karena saksi tidak kuat sendiri mengangkatnya, kemudian dia minta tolong kepada tetangga lainnya untuk mengangkatnya ke kamar. Dia sempat memberitahu ibu korban bahwa korban sudah meninggal. Dia juga lihat kondisi korban dari mulut memgeluarkan busa," kata Kapolsek lagi.
Dengan adanya kejadian itu, lanjutnya, keluarga korban tidak melaporkan kepada pihak Kepolisian, menganggap ini musibah dan mengikhklaskannya.
Namun, mengingat di Pura Besakih ada karya Agung, untuk sementara korban di titipkan dan dirujuk ke rumah RSUP Sanglah menggunakan Ambulance BPBD Kota Denpasar, malam kemarin. (*)