Pemprov Bali Beri Bantuan pada Kakek Dokal dan Nenek Nari

Pemprov Bali merespons informasi di media sosia terkait warga kurang mampu, yakni Kakek Dokal dan Nenek Ketut Nari

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Irma Budiarti
Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali
Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra menyerahkan bantuan kepada Kakek Dokal dan Nenek Ketut Nari asal Banjar Dinas Alasharum, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Selasa (19/2/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemprov Bali merespons informasi di media sosia terkait warga kurang mampu, yakni Kakek Dokal dan Nenek Ketut Nari asal Banjar Dinas Alasharum, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng.

Secara khusus, Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra turun langsung memastikan informasi tersebut pada Selasa (19/2/2019) pagi.

Dewa Mahendra mengatakan, dari hasil peninjauan ke lokasi, memang benar Kakek Dokal dan Nenek Nari tinggal di sebuah gubuk tidak layak huni.

Baca: Mengintip Kegiatan Ibu Rumah Tangga Komunitas Sersan, Main Saham hingga Pernah Untung 77 Persen

Baca: Berjarak dengan Pasangan Perlu, Ini 8 Tanda Kamu Terlalu Bergantung dengan Kekasih

Namun, informasi yang beredar di media sosial dikatakan keduanya ditelantarkan oleh keluarga tidaklah benar.

Dikatakan Dewa Mahendra, Kakek Dokal dan Nenek Nari tinggal di gubuk tersebut atas permintaan mereka sendiri.

"Mereka memang tinggal di gubuk yang jauh dari hunian layak untuk dua orang lansia yang sudah renta dan sakit-sakitan ini. Tapi semua itu bukan karena ditelantarkan oleh anak, mantu dan cucunya seperti beredar di media sosial," ujar Dewa Mahendra.

Baca: Azriel Hermansyah Buka Suara Usai Anang Hermansyah Disudutkan Jerinx SID, Sakit Hati Ayahnya Dihina

Baca: Tari Rudat dan Kesenian Bali Meriahkan Perayaan Cap Go Meh, Junjung Nilai Toleransi di Tanjung Benoa

Ditambahkan Dewa Mahendra, sejatinya sang anak yang kesehariannya bekerja di TPA Desa Bengkala, Kecataman Kubutambahan, Kabupaten Buleleng ini telah meminta orang tuanya untuk tinggal bersamanya di rumah yang lebih layak, namun ditolak oleh mereka.

Kemudian untuk makan sehari-hari keduanya juga ditanggung oleh sang anak.

"Kakek dan nenek sendiri yang tidak mau merepotkan anak dan menantunya. Menurut kakek dan nenek, mereka lebih nyaman tinggal di gubuk itu karena lebih leluasa dan bebas. Terlebih di gubuk itu mereka setiap hari bisa "ngidu" (menghangatkan badan di dekat api)," jelas mantan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali ini.

Baca: Tak Terima Ayahnya Disudutkan Jerinx SID Pasca Pertemuan di Bali, Azriel Hermansyah Protes Begini

Baca: Kambing Gembrong Asli Bali Terancam Punah, Potensi Kematian Anaknya 60%

Lebih lanjut dikatakan Dewa Mahendra, Kakek Dokal dan Nenek Nari saat ini sudah memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) sehingga untuk jaminan kesehatan sudah ditanggung.

Pada kesempatan tersebut, Dinas Sosial Provinsi Bali menyerahkan bantuan berupa beras serta telur.

Pada kesempatan yang sama, Dinas Sosial Kabupaten Buleleng juga turut melakukan peninjauan dan memberikan bantuan kepada Kakek Dokal dan Nenek Nari.

Tak lupa, Dewa Mahendra juga meminta kepada sang anak untuk terus membujuk kedua orangtuanya agar mau tinggal di rumah yang lebih layak, mengingat kondisinya yang sudah tua serta agar kesehatannya tetap terjaga. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved