Istri Sudah Tak Izinkan Melukat Sendirian, Aipda Budiarta Ditemukan Meninggal di Pantai Penimbangan

Menurut informasi di lapangan, penyakit epilepsi pria asal Desa Kayuputih, Desa Banjar, ini tiba-tiba kumat saat dirinya tengah melukat

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Irma Budiarti
Humas Polres Buleleng
Korban Aipda Putu Budiarta semasa hidup. 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Seorang anggota kepolisian Polres Buleleng, Aipda Putu Budiarta (40), ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di perairan Pantai Penimbangan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Selasa (19/2/2019) malam.

Budiarta diketahui meninggal saat melukat.

Menurut informasi di lapangan, penyakit epilepsi pria asal Desa Kayuputih, Desa Banjar, ini tiba-tiba kumat saat dirinya tengah melukat.

Baca: TRIBUN WIKI - Informasi 3 Toko Elektronik di Denpasar Lengkap dengan Jam Bukanya

Baca: Lahir Kamis Pahing Tambir Umur Capai 102 Tahun, Bagaimana Perjalanan Hidupnya?

Apesnya, saat penyakit itu kumat, tak ada satu orang pun yang tahu.

Hingga akhirnya sang istri, Komang Dian Sri Adi (33), merasa curiga setelah korban tak kunjung pulang ke rumah.

Dian pun mencoba meminta bantuan kepada Kasi Propam Polres Buleleng untuk melakukan pencarian di sekitar Pantai Penimbangan.

Terang saja, saat dilakukan pencarian, Budiarta ditemukan sudah dalam keadaan tertelungkup di dalam air, yang jaraknya sekitar 15 meter dari bibir pantai.

Baca: 10 Aset Mantan Bupati Klungkung Siap Dilelang, Tersebar di Nusa Penida, Klungkung, Denpasar & Badung

Baca: Golose Hentikan Kasus Paedofilia di Ashram, Terduga Korban Batal Ikut Melapor ke Polda

Nelayan sekitar sempat memberikan pertolongan pertama, namun malang nyawa Budiarta tak dapat diselamatkan.

Jenazahnya kemudian dibawa ke RSU Paramasidhi untuk menjalani visum.

"Katanya dia (korban, red) melukat sendirian. Sempat pamit ke istrinya, tapi tidak diizinkan karena punya riwayat sakit epilepsi. Setelah istrinya keluar untuk menjemput anak, yang bersangkutan tetap nekat melukat di Pantai Penimbangan," ujar Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Sumarjaya, dikonfirmasi Rabu (20/2/2019).

Baca: Persela Tetap Berbahaya Meski Tak Didampingi Aji Santoso, Teco: Kami Lawan Pemain Bukan Pelatih

Baca: Tiga Korban Kecelakaan di Denpasar Alami Luka Robek hingga Fraktur pada Lengan

Jenazah korban sekarang telah disemayamkan di rumah duka, di Desa Kayuputih.

Bila tidak ada halangan, jenazahnya akan dikubur pada Kamis (21/2/2019) hari ini.

"Korban sebelumnya bertugas di bagian Sumberdaya Kepolisian Polres Buleleng. Namun karena memiliki riwayat epilepsi, kemudian diarahkan ke Urkes dalam rangka berobat," terangnya.

Sumarjaya pun menuturkan, Budiarta sejatinya merupakan sosok anggota kepolisian yang senang bertugas di lapangan.

Baca: Gelar Latihan Terbuka, Teco Tak Keberatan Jika Persela Tonton Sesi Latihan Bali United

Baca: Persela Hadapi Bali United Tanpa Pelatih dan Pemain Kunci, Leg Kedua Piala Indonesia

Mereka berdua sempat bertugas di Unit Reskrim Polres Buleleng.

Namun karena terserang penyakit epilepsi, Budirta akhirnya dipindah ke Unit Kesehatan Polres Buleleng untuk menjalani pengobatan.

"Semenjak mengeluh sakit itu akhirnya dia harus sering berobat. Epilepsi itu sudah lama. Dulu saya Kanit Reskrim, sementara yang bersangkutan di Unit Tipikor. Sekitar dua tahunan kami sama-sama. Orangnya baik sekali," kenang Sumarjaya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved