Art Centre Direncanakan Akan Jadi Tempat Jualan Agar Tidak Sepi
Dagang tersebut akan ia tata dengan desain Bali seperti menggunakan atap alang-alang.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Selain dijadikan tempat untuk pertunjukan, Taman Budaya Art Center, Denpasar juga akan digunakan jadi tempat untuk jualan souvenir maskot Taman Budaya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala UPTD Taman Budaya, I Made Suarja, Kamis (21/2/2019).
"Dulu dagang tidak boleh di sini, bagaimana masyarakat bisa datang, minimal belanjalah beli minum," kata Suarja.
Dagang tersebut akan ia tata dengan desain Bali seperti menggunakan atap alang-alang.
"Saya sudah gagas ini. Dan kita tahap mencoba dengan harapan ke depan jadi taman yang selalu dikunjungi pengunjung," katanya.
Ia juga ingin ada pihak ketiga yang mau melakukan MoU terkait program ini.
"Nanti mungkin ada baju kaos maskot Taman Budaya juga kuliner Bali. Biar seperti Borbudur. Kalau hanya candi saja mungkin masyarakat kurang berminat datang," imbuhnya.
Namun bukan berarti pedagang bebas berdagang di sana.
Hanya pedagang yang mau ikut aturan.
"Kita selektif pilih pedagang dan pajangan dagangan juga kita selektif. Kalau pas PKB kan rame, tapi kalau sepi pertunjukan biar ada juga yang berkunjung," katanya.
Sehingga jika tidak ada tontonan, ada souvenir Bali yang bisa diburu pengunjung.
Namun ia akan melakukan penataan agar tidak terlihat seperti pasar senggol.
"Ini ide saya, nanti masyarakat juga ikut menilai bagaimana baiknya," paparnya.
Selain itu pihaknya juga akan merehab mess seniman yang ada di belakang Taman Budaya.
Sehingga setiap seniman yang tampil saat PKB tak harus menginap di ISI lagi.
"Kalau diperbaiki kan semua seniman perwakilan kabupaten bisa kita tampung di sana. Mesnya berlantia dua, kurang lebih ada 10 kamar yang kini terbengkalai," katanya. (*)