Manfaatkan Potensi Desa Kesiut Tabanan, KKN PPM Unud Lahirkan Inovasi Nugget 'Barong'

Tangani permasalahan pasca panen di Desa Kesiut, KKN PPM Universitas Udayana lahirkan inovasi Nugget Barong

Editor: Widyartha Suryawan
KKN-PPM Universitas Udayana Desa Kesiut Tabanan
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata – Program Pemberdayaan Masyarakat (KKN- PPM) Universitas Udayana di Desa Kesiut, Tabanan. 

TRIBUN-BALI.COM - Universitas Udayana secara rutin menyelengggarakan program Kuliah Kerja Nyata – Program Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) dua kali setahun tepatnya di bulan Januari-Pebruari dan Juli-Agustus.

Kali ini, Desa Kesiut, Kecamatan Kerambitan, Tabanan pun dipilih menjadi salah satu tempat KKN, karena dinilai memiliki sumber daya dan kearifan  yang potensial untuk dikembangkan.

Dosen Pendamping Lapangan, I Made Merdana dikonfirmasi Selasa (26/2/2019) menjelaskan, tema KKN PPM yang diangkat pada periode kali ini adalah Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Potensi Kearifan Lokal Berbasis Teknologi Tepat Guna sesuai dengan visi misi desa setempat.

Di Desa Kesiut, terdapat sawah setengah kering dengan luas mencapai 169 hektar, lahan kering seluas 32 hektar, serta perkebunan seluas 62 hektar.

Sebagian besar masyarakatnya pun menggantungkan hidup sebagai petani. Tak hanya itu, sejumlah masyarakatnya juga bergerak dalam bidang peternakan, budidaya ikan, kelompok pengolahan produk pangan dan industri rumahan.

Melihat potensi itu, Unud melibatkan 30 orang mahasiswanya dari berbagai disiplin ilmu serta dua dosen pendamping lapangan, yakni Drh. I Made Merdana, MP dan Dra. Ni Luh Watiniasih, M.Sc., Ph.D.

Mereka menyusun berbagai program kerja di antaranya, penyuluhan peningkatan produktivitas ternak babi dan sapi serta pelayanan kesehatan hewan,  pelatihan inseminasi buatan pada ayam buras, dan penyuluhan budidaya ikan air tawar dan pembuatan pakan ikan alternatif.

Ada pula pelatihan pembuatan pakan ternak metode biochast, pelatihan pembuatan pupuk organik dan pestisida alami, (penyuluhan perteanian hortikultura dan bimtek pengendalian hama pengganggu tanaman, peningkatan produksi dan diversifikasi produk olahan pertanian.

"Pada Kegiatan penyuluhan dan bimtek kepada para petani dan peternak, kami mendatangkan dosen-dosen ahli di bidangnya, dari Universitas Udayana dan juga Penyuluh Perikanan KKP. Keseluruhan program kerja ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas masyrakat Desa Kesiut," jelas I Made Merdana.

Lebih lanjut Merdana menyebutkan, program peningkatan produksi dan diversifikasi produk olahan pertanian, pihaknya memberikan pelatihan pembuatan 'Nugget Barong' bagi kelompok wanita tani, ibu-ibu PKK dan ibu rumah tangga pelaku industri rumahan.

Pada umumnya, nugget merupakan olahan daging yang digoreng dengan baluran tepung roti yang biasa disantap sebagai camilan maupun lauk pauk oleh masyarakat. Berbeda dengan nugget pada umumnya, mahasiswa KKN Kesiut melakukan inovasi terkait dengan olahan nugget yang diproduksinya.

Dengan melihat potensi alam sekitar dan permasalahan pasca panen yang dihadapi petani, tercetuslah ide membuat nugget dengan bahan sayuran hasil panen para petani di Desa Kesiut yakni Bayam dan Terong yang disingkat dengan istilah “BARONG”.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata–Program Pemberbedayaan Masyarakat) KKN- PPM Universitas Udayana di Desa Kesiut, Tabanan melahirkan inovasi nugget 'Barong'.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata–Program Pemberbedayaan Masyarakat) KKN- PPM Universitas Udayana di Desa Kesiut, Tabanan melahirkan inovasi nugget 'Barong'. (KKN-PPM Universitas Udayana Desa Kesiut Tabanan)

Oleh mahasiswa dan penduduk desa setempat, diyakini ide ini dapat menangani permasalahan pasca panen seperti menurunnya harga jual sayur di pasaran sebagai akibat dari besarnya penawaran dibandingkan dengan permintaan.

"Ini adalah salah satu upaya penanganan pasca panen yang mampu meningkatkan nilai jual produk di pasaran. Untuk kesempurnaan Nugget Barong, mahasiwa KKN juga menghadirkan ahli pangan dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana,  sehingga tercipta nugget yang bersih, sehat, bergizi dan dikemas dengan baik. Nugget hasil pelatihan telah dibagikan untuk murid-murid di SD 1 dan SD 2 Kesiut, dan mereka sangat menyukainya," ucapnya.

Melalui KKN PPM ini, Made Merdana pun berharap, masyarakat di Desa Kesiut dapat lebih berpikir kreatif, dalam menciptakan berbagai inovasi  secara berkesinambungan, sehingga mampu meningkatkan roda perekonomian bagi masyarakat desa setempat.

Pun dengan adanya program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa KKN, Perbekel Desa Kesiut merasa sangat bersyukur dan berharap agar kedepan,  masyarakatnya dapat mengembangkan potensi yang selama ini dimiliki oleh desa setempat. (*).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved