2 Anak Laki-lakinya Meninggal Saat Balita, Seorang Ibu Curhat Khawatir dengan Putra Bungsunya Ini
Dua anak laki-lakinya telah meninggal dunia sebelumnya, diduga karena kelainan.
TRIBUN-BALI.COM - Seorang ibu bernama Hamidah seperti menyimpan “bom waktu”.
Bagaimana tidak?
Dua anak laki-lakinya telah meninggal dunia sebelumnya, diduga karena kelainan.
Kini, wajar bila kekhawatiran dirinya akan kehilangan anaknya yang lain, Ibrahim (7) begitu tinggi.
Sejak anak lelaki bungsunya itu divonis mengidap penyakit yang disebut imunodefisiensi primer, hatinya begitu pilu.
Setiap hari ia seperti tak pernah berhenti was-was akan kondisi Baim, panggilan akrab anak tersebut.
Hamidah sendiri mengaku kalau awalnya ia tak tahu apa penyakit yang diderita Baim.
“Penyakit itu, kata dokter, membuat tubuh Baim tak punya zat antibodi atau zat kekebalan tubuh,” kata Hamidah pelan.
Artinya, jika Baim terserang penyakit, dia jadi susah sembuh.
Bahkan, bukan tak mungkin akan terus memburuk.
Hamidah ingat, dokter pernah bilang bahwa kelainan yang diderita Baim itu merupakan bersumber dari genetik alias keturunan.
Makanya ia menduga bahwa yang diderita dua anak laki-lakinya yang lain juga mengalami hal sama.
“Kakak-kakaknya Baim kemungkinan juga mengalami hal yang sama, sehingga mereka meninggal sebelum usia menginjak 2 tahun,” kata Hamidah.
Haikal, anak pertama Hamidah meninggal pada usia satu tahun, akibat diare yang tak kunjung sembuh selama 6 bulan.
Sedangkan Raditya meninggal pada usia 1,5 tahun akibat bisul yang keluar di beberapa bagian tubuhnya.