Hanya Buka Hari Rabu, Be Guling Men Rebo Bikin Pelanggan Ketagihan dan Rela Antre Hingga 1 Jam

Untuk menjual be guling, ia ditemani suaminya, I Made Sudiarta (70). Para pelanggan menyebutnya dengan Babi Guling Men Rebo.

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN BALI/I MADE PRASETIA ARYAWAN
Suasana saat warga mengantri untuk mendapatkan seporsi nasi be guling di Warung Men Rebo di Banjar Selingsing Kelod, Desa Pangkung Karung, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Rabu (20/3/2019). 

Hanya Buka Hari Rabu, Warung Be Guling Men Rebo Bikin Pelanggan Ketagihan dan Rela Antre Hingga 1 Jam

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN – Seorang ibu paruh baya tampak semangat menyajikan menu makanan, Rabu (20/3/2019).

Ni Wayan Sulami namanya. Saat ini ia sudah berusia 65 tahun.

Ni Wayan Sulami adalah satu di antara penjual menu makan khas Bali di kawasan Tabanan, babi guling atau be guling.

Untuk menjual be guling, ia ditemani suaminya, I Made Sudiarta (70). Para pelanggan menyebutnya dengan Babi Guling Men Rebo.

Sebab hanya buka saat hari Rabu saja. Namun, sekali buka, bisa menjual 200 hingga 300 porsi nasi be guling.

Setiap hari rabu, puluhan hingga ratusan pelanggannya yang rata-rata usia remaja hingga dewasa rela antre untuk mendapatkan sepiring hidangan nasi be guling Men Rebo.

Baca: Kesaksian Setiawati Saat Warungnya Disapu Angin, Tak Kuat Lari dan Hanya Bisa Teriak Minta Tolong

Baca: Hingga Saat Ini Coach Teco Belum Kantongi Skuat Inti Bali United, Berikut Kalkulasinnya

Baca: BREAKING NEWS! Polisi Tembak Mati Satu WN Rusia Terkait Perampokan Money Changer, 2 Diamankan

Bahkan, pelanggannya ada yang rela antre hingga sekitar 45 menit sampai sejam.

“Rasanya di sini (Men Rebo) yang beda, lebih meresap bumbunya. Kalo dagang lain kan biasanya kurang bumbu gitu,” ujar seorang pembeli, Gilang Marya Putra, Rabu (20).

Pria asal Selemadeg ini mengakui rela datang jauh-jauh dan kemudian antre hanya untuk menyantap masakah khas dari Men Rebo.

Ia pun mengakui setiap Rabu, selalu menyempatkan datang ke Pangkung Karung untuk menyantap hidangan be guling tersebut.

“Sudah biasa antre, yang penting kan dapet makan Men Rebo rasa bosan ngantre langsung hilang,” ucapnya.

Pemilik warung Babi Guling Men Rebo, I Made Sudiarta mengaku sudah berjualan sejak tahun 2006 silam.

Awalnya, sang istri, Ni Wayan Sulami hanya berjualan es, tipat cantok dan rujak.

Namun seiring waktu berjalan, setelah ia sempat menjalani operasi otak beralih ke jualan Babi Guling.

“Karena saya awal buka warung nasi babi guling ini hari rabu, sehingga dinamakan Men Rebo,” tuturnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved