Soekarno Disebut Kerap Semadi di Pura Dalem Madura, Tampaksiring, Genah Nunas Tamba
Pura Dalem Madura disebut-sebut sebagai tempat semadi Soekarno. Pura ini berada di Banjar Kelodan, Desa/Kecamatan Tampaksiring, merupakan desa tua, y
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pura Dalem Madura disebut-sebut sebagai tempat semadi Soekarno.
Pura ini berada di Banjar Kelodan, Desa/Kecamatan Tampaksiring, merupakan desa tua, yang sudah ada sejak zaman kerajaan Ida Dalem Pemayun.
Bahkan Presiden Indonesia pertama, Soekarno kerap bertapa semadi di pura tersebut.
Penglingsir Banjar Kelodan, Gusti Mangku Pepasih XII, yang juga Ketua PHDI Kecamatan Tampaksiring mengatakan, odalan di Pura Dalem Madura jatuh setiap Anggara Kasih Medangsia,.
Saat itu selalu banyak jumlah umat yang menghaturkan banten penauran, sebagai piranti uacapan terima kasih karena telah disembuhkan.
Di sini banyak terdapat peninggalan kerajaan.
Pura yang berada di perbatasan selatan banjar ini banyak didatangi masyarakat dari berbagai daerah, untuk meminta tamba (obat).
Mereka datang dari berbagai daerah Bali hingga luar Bali.
Menurut Gusti Mangku, jenis obat, lokasi pengambilan obat, serta penyakit yang telah sembuhkan Ida Ratu Dalem Madura beranekagaram.
Jika memiliki penyakit muntaber tak sembuh-sembuh setelah berobat ke dokter, biasanya masyarakat mengambil kotoran cacing yang ada di gundukan di dekat pura.
Kotoran tersebut digunakan sebagai loloh (jamu).
Jika terlahir lumpuh, tunawicara dan penyakit apapun, kata dia, nunas tamba dilakukan di pemuwun setra (kuburan).
“Apapun yang didapatkan di pemuwunan, itu yang dipakai untuk obat. Kadang dipakai untuk boreh ataupun loloh. Banyak masyarakat luar yang sudah ke sini. Bahkan sampai-sampai, setiap odalan di Pura Dalem Madura, banyak masyarakat luar menghaturkan penawuran,” ungkap Gusti Mangku.
Di sini juga terdapat ulat magis, yang kotorannya dapat digunakan sebagai obat penyakit sisik naga.
Nunas tamba di Pura Dalem Madura tidaklah sulit.