TMMD di Desa Peninjoan Libatkan WBP Rutan Klas IIB Bangli
Kegiatan ini dikoordinir oleh Dandim 1626/Bangli, Letkol CPN Andy Pranoto selaku Dansatgas TMMD.
TRIBUN-BALI.COM - Pelaksanaan program TNI Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke 104 Tahun 2019 di Provinsi Bali, dilaksanakan di Desa Peninjoan, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli, Bali.
Kegiatan ini dikoordinir oleh Dandim 1626/Bangli, Letkol CPN Andy Pranoto selaku Dansatgas TMMD.
“Ada 150 orang personel dari satuan jajaran Kodam IX/Udayana yang dilibatkan serta perbantuan dari Polri dan Instansi Lintas Sektoral terkait yang tergabung dalam Satgas TMMD dan didukung oleh warga masyarakat Desa Peninjoan dan sekitarnya,” ujar Kapendam IX/Udayana Kolonel Kav Jonny Harianto dalam siaran pers pada hari Kamis (28/3/2019) di Makodam IX/Udayana.
Kapendam menjelaskan ada sisi yang unik dari segi pelibatan personel dalam pelaksanaan TMMD ke 104 di Desa Peninjoan sehingga menjadi nilai tambah dibandingkan dengan pelaksanaan TMMD yang dilaksanakan sebelumnya di wilayah lainnya.
Adapun keunikan yang dimaksudkan adalah pelibatan personel pendukungnya.
Bukan hanya personel dari satuan jajaran Kodam IX/Udayana, Instansi Lintas Sektoral, perbantuan Polri dan masyarakat Desa Peninjoan, tapi juga melibatkan 5 orang warga binaan pemasyarakatan (WBP) Rutan Klas II B Kabupaten Bangli dan 5 orang WBP dari Lapas Narkotika Klas II A Kabupaten Bangli.
“Inilah keunikan dari pelaksanaan TMMD di Desa Peninjoan yang saya kira belum pernah ada dalam pelaksanaan TMMD di daerah lainnya,” lanjut Kapendam.
Ide pelibatan warga binaan ini diawali dengan adanya koordinasi dan tawaran dari Kepala Rutan Klas II B Bangli dan Kepala Lapas Narkotika Klas II A Kabupaten Bangli, kepada Dandim 1626/Bangli, yang pada akhirnya disepakati untuk melibatkan warga binaan pemasyarakatan.
Hingga akhirnya 10 orang WBP turut membantu pelaksanaan TMMD di Desa Peninjoan.
Pelibatan warga binaan ini juga sebagai wujud sumbangsih dan partisipasi TNI dalam upaya pembinaan warga binaan pemasyarakatan, agar menjadi manusia yang seutuhnya, menyadari kesalahan yang telah diperbuat, bisa memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindakan yang melawan hukum.
Selain itu WBP dapat secara aktif berperan dalam pembangunan, hidup secara wajar sebagai warga negara yang baik dan bertanggungjawab, serta sekaligus juga sebagai upaya untuk memulihkan nama baik WBP di mata masyarakat.
Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat menerima mereka kembali sebagai warga masyarakat biasa tanpa ada rasa risih atau enggan bergaul.
Lebih jauh Kapendam menjelaskan, pelibatan 10 orang warga binaan dari Lapas ini dalam pelaksanaannya sudah dipertimbangkan secara matang, salah satunya koordinasi yang intensif dengan Kepala Lapas sebagai penanggungjawab warga binaan di Lapasnya masing-masing untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Dari 10 orang warga binaan yang dilibatkan adalah mereka yang memiliki keterampilan dan kemampuan di bidang teknis bangunan sehingga dapat membantu dalam pelaksanaan bedah rumah dan pembangunan kamar mandi yang menjadi salah satu prestasi dalam pelaksanaan TMMD di Desa Peninjoan.
Saat pengerjaan Bedah Rumah dan pembangunan kamar mandi, mereka mulai bekerja pada pukul 08.00 wita sampai pukul 11.30 wita kemudian istirahat makan siang dan pada pukul 13.00 wita dan dilanjutkan bekerja sampai dengan pukul 17.00 wita.