Wawancara Khusus
Jelang Pemilu Serentak 2019, Tiga Lembaga Akan Adakan Quick Count di Bali
Terkait persiapan KPU Bali menghadapi coblosan 17 April 2019 nanti, Tribun Bali mewawancarai Ketua KPU Bali Dewa Agung Gde Lidartawan
Penulis: Ragil Armando | Editor: Widyartha Suryawan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Hari pencoblosan Pemilu Serentak 2019 tinggal lima hari lagi. KPU (Komisi Pemilihan Umum) sebagai penyelenggara utama pesta demokrasi ini terus mempersiapkan agar coblosan berjalan dengan lancar.
Persiapan tak hanya dilakukan oleh KPU RI, namun juga KPU daerah, salah-satunya KPU Provinsi Bali.
Bali sendiri menjadi salah satu wilayah yang juga akan berpartisipasi dalam Pemilu Serentak 2019 dengan 1 daerah pemilihan (dapil) Pilpres dan DPR RI, 9 dapil untuk DPRD provinsi, dan ratusan dapil untuk DPRD kabupaten/kota.
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai persiapan KPU Bali menghadapi coblosan 17 April 2019 nanti, Tribun Bali mewawancarai Ketua KPU Bali Dewa Agung Gde Lidartawan, STP, MPA. Berikut petikannya.
Seberapa jauh persiapan KPU Bali dalam menghadapi coblosan 17 April nanti?
Sampai saat ini persiapan kami sudah 97 persen ya. Tinggal 3 persen saja yang masih tersisa.
Dari 3 persen kekurangan tersebut, hal apa yang hingga saat ini belum selesai dilakukan oleh KPU Bali?
Salah satunya ya distribusi logistik. Logistik masih di KPU, biasanya H-1 atau H-2 baru didistribusikan, kecuali di Kabupaten Badung sudah ke lapangan untuk mendistribusikan logistik.
Dengan jumlah surat suara yang banyak (5 surat suara), apakah KPU dalam berbagai simulasi yang dilakukan beberapa daerah memiliki catatan, misalnya adakah kesulitan dari petugas KPPS?
Sudah kita latih kemarin. Dari simulasi itu kan bisa terlihat kesimpulan yang harus diperbaiki. Yang tahu itu kan KPU kabupaten/kota. Yang pasti jangan bolak-balik. Karena ada edaran bahwa yang duluan adalah presiden, pokoknya sesuai aturan yang diberikan.
Waktu pemungutan hingga penghitungan surat suara diperkirakan berjalan hampir 24 jam nonstop. Bagaimana KPU Bali mempersiapkan agar tidak ada KPPS yang jatuh sakit akibat kelelahan bekerja?
Saya hanya minta kepada pak kepala Dinas Kesehatan untuk menyiagakan paramedis di tingkat puskesmas. Jadi kalau mereka harus men-cover semua sampai TPS ya nggak mungkin. Jadi, kalau ada apa-apa tinggal ke puskesmas saja.
Mulai kapan disiagakan tim paramedis tersebut?
Ya H-1 sampai H+1. Konsumsi untuk para petugas KPPS juga sudah dimasukkan dalam anggaran kabupaten/kota.
Pelaksanaan coblosan biasanya diikuti dengan quick count (hitung cepat). Hingga saat ini, lembaga mana saja yang akan melakukan quick count di Bali?
Ada tiga lembaga yang akan melakukan quick count di Bali, yakni Litbang Kompas, Indikator, dan SMRC.
Kami hanya menerima pemberitahuan atau tembusan saja dari KPU Pusat, sebab lembaga survei itu mendaftarnya di KPU Pusat di Jakarta. Izinnya memang dari pusat. Sampai saat ini ya sementara baru ada tiga lembaga saja yang akan adakan quick count di Bali. (*)