Pemilu 2019
Tunanetra Hanya Dapat Alat Bantu Pilih Presiden dan DPD, Kesulitan untuk Pilih Caleg
Ketua DPD Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Bali I Gede Winaya (46), alat bantu template hanya diberikan untuk memilih presiden dan DPD
Laporan Tribun Bali/ Meika Pestaria Tumanggor
Tunanetra Hanya Dapat Alat Bantu Pilih Presiden dan DPD, Kesulitan untuk Pilih Caleg
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bagi penyandang disabilitas, alat bantu (template) sangat diperlukan untuk menyalurkan suara dalam Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden pada Rabu (17/04/2019).
Namun, Ketua DPD Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Bali I Gede Winaya (46) mengatakan alat bantu template hanya diberikan untuk memilih presiden dan calon presiden, serta DPD RI.
Sementara untuk memilih calon legislatif tidak diberikan template.
"Kalau untuk tuna netra kita nanti menggunakan template untuk memilih presiden dan DPD RI, tapi untuk caleg-calegnya belum ada."
"Makanya nanti kami harus ada pendampingnya, ya anak, keluarga atau petugas TPS. Kan sekarang kami kesulitan, karena pertama kali ada pilpres dan pileg," kata I Gede Winaya.
"Untuk caleg kami harus sudah tahu mau pilih siapa, nanti keluarga yang arahkan untuk coblos di bilik suara, karena kami tidak kelihatan," tambah I Gede Winaya.
Berdasarkan informasi yang diterima I Gede Winaya dari KPU, template untuk memilih caleg tidak disediakan karena jumlah orang yang banyak.
Baca: Wanita Tampa Identitas Alami Kecelakaan di Selemadeg Tabanan, Begini Penjelasan Dokter
Baca: Ini Alasan Disigakan 30 Penembak Jitu Saat Pemilu, Begini Alasan Kepolisian
Baca: Begini Kondisi TPS di Lokasi Bencana Lombok, Pakai Seng dan Terpal Agar Tetap Rahasia
Baca: Ada Dugaan Pelanggaran Pemilu di Seputaran Denpasar, Segera Datangi Dua Pos Terpadu di Wilayah Ini
"Itukan banyak, partainya 20 ya, terus satu partai ada berapa caleg. Untuk DPD aja sudah berapa, apalagi caleg. Tapi itu informasi dari KPU, apakah datang atau tidak template untuk DPD RI belum tau, tapi kalau untuk presiden dan wakil presiden sudah pasti", ujar I Gede Winaya.
Tribun Bali.com juga sempat bertemu dengan salah seorang pemilih tuna netral di yayasan Pendidikan Dria Raba.
Gede Satria Langgeng Asmara (25) bercerita telah siap untuk melakukan pemilihan esok hari.
"Kemarin kebetulan KPU Provinsi sudah sosialisasi di sini ( Yayasan Pendidikan Dria Raba). Kemarin waktu sosialisasi adapengenalan surat suara dan templatenya gimana. Jadi, paling tidak bisa mempermudah kesiapan untuk besok", kata Gede Satria.
Gede Satria sempat berpikir akan mengalami kesulitan untuk memilih calon legislatif jika tidak disediakan template.
Sehingga dirinya akan didampingi keluarga untuk mengarahkan mencoblos caleg yang telah dipilihnya.