'Hungry Fish' Tempat Sampah Unik di Pantai Segara Sanur, Begini Penuturan Sang Kreator
Hungry Fish ini dibuat Budi pada bulan Februari lalu bersama dengan karyawannya, dan membutuhkan waktu sekitar 3 mingguan.
Laporan Wartawan Tribun Bali, M. Firdian Sani
'Hungry Fish' Tempat Sampah Unik di Pantai Segara Sanur, Begini Penuturan Sang Kreator
TRIBUN-BALI.COM- DENPASAR - Ada yang unik dari Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Pantai Segara, Sanur, Denpasar, Bali. Kamis (18/4/2019).
Ide kreatif dicetuskan Budi Segara sebagai Manager The Seaside Bar and Restaurant yang berdampingan langsung dengan 'Hungry Fish'.
"Ide ini muncul karena saya ingin memberi edukasi kepada para pengunjung, khususnya kepada orang tua supaya mengajari anaknya buang sampah pada tempatnya," ujar Budi Segara saat di temui Tribun-Bali.com.
"Diberi nama Hungry Fish karena bentuknya mirip ikan yang sangat kelaparan," tambahnya.
Hungry Fish ini dibuat Budi pada bulan Februari lalu bersama dengan karyawannya, dan membutuhkan waktu sekitar 3 mingguan.
Bahan utamanya adalah rotan yang dianyam sedemikian rupa agar berbentuk seperti ikan yang sedang melahap mangsa.
Baca: UPDATE Real Count KPU Pilpres 2019 Pukul 20.15 WITA, dan Sebaran Dukungan Jokowi vs Prabowo
Baca: Prabowo Sementara Unggul di Madura, Sosok Ini Dicari dan Ditagih Janjinya
Baca: BREAKING NEWS! Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno Deklarasi Kemenangan Pilpres 2019
Baca: Pengamat Udiknas Sebut Ini yang Bedakan Jokowi dan Prabowo Hingga Menang Telak di Bali
Hungry Fish memiliki panjang 4 meter dan lebar 1,5 meter, berwarna coklat khas rotan, diletakkan di dekat jalan tempat berlalu lalang.
Bentuk dan ukuran yang unik membuat para pengunjung Pantai Segara tertarik, baik dari warga lokal maupun turis mancanegara.
Hal itu terlihat dari banyaknya tumpukan sampah yang ada di mulut Hungry Fish.
Dahulu sebelum ada hungry fish ini sampah botol seperti tidak terkendali.
Namun, hadirnya hungry fish membuat perbedaan signifikan.
"Perbedaan setelah ada hungry fish ini adalah anak-anak menjadi teredukasi secara tidak langsung karena mereka sengaja mencari sampah botol dan memasukannya seperti bermain basket," cerita Budi Segara.
Hungry Fish ini menampung sampah khusus botol plastik dan kaleng minuman.
Namun, wacana itu belum efisien karena masih banyak ditemukan jenis sampah lainya.
Masyarakat masih menganggap Hungry Fish adalah tempat segala sampah.