Kronologi Toko Dupa di Sesetan Ludes Dilahap Si Jago Merah, 5 Orang di Dalam Toko Berhasil Selamat

Seluruh isi toko itu hangus tak tersisa. Puing-puing bangunan dan sisa jualan berserakan di mana-mana.

Penulis: Busrah Ardans | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Busrah Syam Ardan
Toko Amui di Jalan Raya Sesetan Denpasar Selatan ludes terbakar, Sabtu (11/5/2019) siang, toko ini menjual dupa dan alat persembahyangan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini namun kerugian material diperkirakan capai Rp 200 juta. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR --  Toko Amui yang menjual dupa dan alat-alat persembahyangan di Jalan Raya Sesetan Denpasar Selatan ludes dilahap si jago merah, Sabtu, (11/5) siang.

Seluruh isi toko itu hangus tak tersisa. Puing-puing bangunan dan sisa jualan berserakan di mana-mana.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini namun kerugian material diperkirakan mencapai Rp 200 juta.

Tidak hanya dupa dan alat-alat persembahyangan yang ludes. Dua unit sepeda motor milik penghuni toko pun raib.

Kepala Kelurahan Sesetan, Ketut Sudikaryawati mengatakan kebakaran terjadi sekira pukul 11.30 Wita.

"Penjelasan dari Kepala Lingkungan Pegok bahwa api  berasal dari bagian belakang rumah yaitu gudang. Sekitar jam 11.30 Wita saat masyarakat  sedang melaksanakan persembahyangan," kata Ketut di lokasi kejadian.

Peristiwa tersebut terjadi bertepatan dengan Hari Raya Saraswati. 

"Karena masyarakat kami di sini persaudaraannya begitu bagus maka sebagian barang yang berada di depan (toko) berhasil diselamatkan," ujarnya.

Mengutip keterangan pemilik toko, Ketut menyebut kerugian  diperkirakan Rp 200 juta. 

"Astungkara peristiwa kebakaran ini tidak menelan korban jiwa. Ini karena kesigapan masyarakat kami," tandasnya.

Salah satu anggota keluarga korban mengaku tidak mengetahui pasti awal kejadian. 

"Tadi sih dengarnya, ada anak kecil yang main layangan terus melihat asap dari belakang (gudang)," kata sepupu pemilik toko yang enggan menyebutkan nama. Diakuinya, saat tiba di lokasi sekitar pukul 12.00 Wita, api sudah membesar.

"Di dalam toko tadi ada  lima  orang dan beruntung berhasil menyelamatkan diri. Itu kan isinya alat-alat sembahyang semua jadi api cepat merambat. Dupa, kertas sembahyang, jadi mudah dilahap api. Toko ini sudah dikontrak belasan tahun," tambahnya.

Agung Adnyawati yang tinggal tak jauh dari TKP menyatakan, awalnya dia mendengar suara letupan dan saat mencari tahu apa yang terjadi, ternyata bangunan toko di sebelah utara warungnya terbakar.

"Untung anginnya ke barat, kalau ke selatan, kena ini semua warung," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved