Selisih Paham Main Judi Samgong, Dewa Putu Witana Dibacok di Wajah, Anaknya pun Dianiaya
Selisih Paham Main Judi Samgong, Dewa Putu Witana Dibacok di Wajah, Anaknya pun Dianiaya
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA- Apes dialami Dewa Putu Witana (49).
Pria asal Lingkungan Penarukan Desa, Kecamatan, Kabupaten Buleleng ini menjadi korban pengeroyokan dan pembacokan, pada Minggu (19/5/2019) malam kemarin.
Beruntung nyawanya berhasil selamat.
Baca: Dipergoki di Kamar Hotel, Wanita Muda ini Ngaku Pria ini Suaminya, Tak Disangka ini Faktanya
Ditemui di Mapolres Buleleng Senin (20/5/2019), perban tampak masih menempel dibagian pipi kiri dan tangan kiri korban Witana.
Perban itu menutupi luka robek yang dialaminya, akibat dibacok dengan menggunakan celurit oleh tetangganya sendiri.
Selain dibacok, Witana juga sempat dihajar oleh pelaku, hingga bagian kening dan wajahnya lebam.
Baca: ABG 18 Tahun Dirudapaksa di Sanur, Saat Korban Teriak, Pelaku Sontak Lakukan ini
Kepada Tribun Bali, pria yang kesehariannya bekerja sebagai tukang bangunan ini menuturkan, pelaku yang menganiaya dirinya berjumlah dua orang, inisial Y dan PA.
Dimana, pada Minggu sore, Witana bersama anak keduanya Dewa Made Caniastara (19) mendatangi rumah pelaku PA yang terletak di Gang Elang, Lingkungan Penarukan Desa, untuk bermain judi samgong.
Permainan pun mulanya berjalan lancar.
Baca: Anjing Lumpuh ini Gongong Lalu Menggali Tanah, Ternyata Ada Bayi yang Dikubur Hidup-hidup
Hingga memasuki pukul 23.00 wita, korban Witana mencium adanya perilaku curang.
Ia lantas protes dan meminta kepada pelaku Y untuk bermain sesuai dengan peraturan.
"Saya menang, tapi tidak dapat uang ayahan. Otomatis saya kan protes. Anak saya tidak main, tapi dia ikut ngomong kepada Y agar bermain seusai peraturan. Entah kenapa Y tiba-tiba ingin memukul anak saya. Saya langsung memeluk pinggang Y berusaha untuk melerai," katanya.
Baca: Dokter Kaget Temukan Stang Motor di Rahim Wanita ini, Terungkap Aksi Sang Suami Saat Berhubungan
Alih-alih melerai, korban Witana justru mendapatkan pukulan dari pelaku PA yang tidak lain adalah sepupu pelaku Y.
PA yang diduga dalam kondisi mabuk, memukul bagian kepala belakang korban Witana hingga membuatnya tersungkur.
Selanjutnya pelaku PA dan Y sebut Witana, menendang dirinya berulang kali, sebelum akhirnya ia berhasil menyelamatkan diri dengan lari ke rumah sepupunya bernama Dewa Komang Ardita (50) yang lokasinya tak jauh dari TKP.