Ramadan 2019
Paparaja Kebanjiran Orderan Kerajinan Unta Jelang Lebaran
Hari Raya Idul Fitri membawa berkah, tak terkecuali bagi para perajin hiasan dari gabus atau styrofoam
Penulis: eurazmy | Editor: Irma Budiarti
Paparaja Kebanjiran Orderan Kerajinan Unta Jelang Lebaran
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Hari Raya Idul Fitri membawa berkah, tak terkecuali bagi para perajin.
Seperti halnya Tony 'Paparaja' Nappoe (36), yang sehari-hari menggeluti kerajinan hiasan dari gabus atau styrofoam di Jalan Arjuna, Denpasar.
Pria asal Kupang, Nusa Tenggara Timur ini mengaku mulai kebanjiran pesanan sejak awal bulan Ramadan.
"'Iya sejak masuk bulan puasa kemarin rame pesenan. Lanjut sampai pesanan hari Idul Fitri,'' akunya kepada Tribun Bali.
Baca: Koster Berencana Bangun Jalur Kereta Api dari Bandara ke Destinasi Pariwisata, Setuju?
Baca: Miliki 50 Butir Ekstasi dan 5 Paket Sabu-sabu, Oknum Ojol Divonis 10 Tahun Penjara
Saat Tribun Bali berkunjung, Tony tengah menyelesaikan garapan miniatur unta setinggi 1 meter.

Hingga saat ini, ia sudah menerima pesanan hingga lima kali lipat jika dibanding dengan hari-hari biasa.
''Total ada sekitar 48 pesanan sejak bulan puasa kemarin,'' katanya.
Tak hanya unta, ia juga banyak memproduksi pernak-pernik lebaran lain seperti bedug, pohon kurma, masjid, bintang dan aksesori lain.
Baca: Saksikan Live Streaming Barito Putera vs Madura United Pukul 20.30 WIB Malam Ini
Baca: Transfer Pemain, Zidane Minta Real Madrid Mendatangkan Pemain Ini
Untuk harganya bervariatif tergantung tingkat kesulitan, ukuran dan bahan-bahan yang dipakai.

Untuk bentuk unta dengan estimasi tinggi 1 meter dibanderol dengan harga Rp 4 Juta.
''Ya rata-rata kisaran harga 3-5 Juta tergantung ukuran dan kerumitannya. Semakin rumit, ya semakin mahal, sebanding lah sama kualitas," jaminnya.
Sementara, untuk waktu penggarapannya juga bervariasi, membutuhkan kira-kira 3-5 hari.
"Kalau hiasan ukuran kecil bisa selesai sekitar 1-3 hari saja,'' akunya. (*)