Sekolah Minggu di Desa Padangan Tabanan, Ajak Siswa Mandiri dan Berinteraksi dengan Alam

Sekolah Minggu merupakan sebuah kegiatan non formal yang dilaksanakan setiap hari minggu

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Made Prasetia Aryawan
Suasana saat sejumlah siswa melakukan kegiatan di rumah belajar Sekolah Minggu di Banjar Padangan Kaja, Desa Padangan, Kecamatan Pupuan, Tabanan, belum lama ini. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Ada hal unik di Desa Padangan, Kecamatan Pupuan, Tabanan

Di desa ini terdapat sebuah rumah belajar yang terletak di Banjar Padangan Kaja. Namanya Sekolah Minggu.

Sekolah Minggu merupakan sebuah kegiatan non formal yang dilaksanakan setiap hari minggu. Tujuannya  untuk mendidik anak-anak sekolah menjadi mandiri dan mengenal alam lebih banyak.

Kegiatan di Sekolah Minggu dilaksanakan selama dua jam, yakni mulai pukul 09.00 - 11.00 Wita.

Sedikitnya, sebanyak 80 siswa dari jenjang Taman Kank-Kanak, Sekolah Dasar, hingga SMP kni datang setiap minggunya untuk belajar.

Sekolah Minggu menyiapkan beberapa kelas menyenangkan seperti pendidikan karakter, fun science, creatifity class, dan English class.

Jika sekolah pada unumnya proses belajar mengajar lebih banyak dilakukan di dalam kelas, di Sekolah Minggu para siswa bisa berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Suasana saat sejumlah siswa melakukan kegiatan di rumah belajar Sekolah Minggu di Banjar Padangan Kaja, Desa Padangan, Kecamatan Pupuan, Tabanan, belum lama ini.
Suasana saat sejumlah siswa melakukan kegiatan di rumah belajar Sekolah Minggu di Banjar Padangan Kaja, Desa Padangan, Kecamatan Pupuan, Tabanan, belum lama ini. (Tribun Bali/Made Prasetia Aryawan)

Pada creatifity class, misalnya, para siswa dilatih untuk mengolah barang bekas menjadi sebuah barang yang memiliki nilai guna seperti kotak pensil atau tempat pulpen.

Tidak hanya itu, anak-anak di Sekolah Minggu pun diajarkan cara melakukan perkerjaan rumah seperti menyetrika, melipat baju, mencuci piring, hingga menyapu rumah.

Hal itu dilakukan agar anak-anak bisa mandiri dan terbiasa membantu orang tuanya di rumah masing-masing.  

Sekolah Minggu pertama kali digagas oleh Perbekel Desa Padangan, I Wayan Wardita bersama istrinya, Rudy Asmawati.

Kegiatan non formal ini pertama kali dilaksamakan pada awal tahun 2016 silam. 

"Sekolah Minggu merupakan sebuah rumah belajar yang bersifat non formal. Dalam kegiatannya kami lebih mengajak anak-anak (siswa) untuk mengenal lingkungan contohnya seperti menanam tanaman serta memberikan edukasi tentang manfaat tanaman yang ditanam siswa itu sendiri," jelas Wardita saat dihubungi, Minggu (26/5/2019).

Ia menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk membantu proses perkembangan anak sekolah di bidang non akademik. 

"Lingkungan sangat mendukung, terutama orang tua siswa karena dilihat di rumahnya sudah bisa mencuci dan mengolah barang bekas menjadi berguna," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved